Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hening Perpustakaan, Membawaku Melamun tentang Ini

21 Oktober 2022   09:56 Diperbarui: 21 Oktober 2022   12:04 289
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar dari ; 12138562 / 2573 images/ pixabay.com 

Lagi , lagi terkait perpustakaan.
Masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan agar tumbuh kebiasaan membaca buku sejak dini , dan masyarakat pada umumnya juga perlu untuk meluangkan waktu 10 menit saja setiap hari untuk membaca.


Pentingkah ?


Mengatakan penting dan tidak penting terhadap suatu kebiasaan seperti membaca buku. Memang ada banyak faktor akan melatar belakangi mengapa hal itu oenting , hingga akhirnya akan menjadi sebuah kebiasaan yang membudaya.


Banyaknya informasi yang berkembang seiring berputarnya waktu dan perubahan jaman dengan hadirnya layanan teknologi berbasis internet. Sangat berdampak pada kemudahan akses informasi yang cepat, mudah dilakukan dan kapan saja.


Pemakaian teknologi ini, juga perlu diawasi dengan cermat, agar informasi yang diperlukan dan diterima , dapat dipercaya, memberikan manfaat serta mampu dijadikan sebagai upaya menebar manfaat kepada yang lainnya.


Kebiasaan membaca akan terasa mengasyikkan, bila kita selalu bertumpu pada 2 hal berikut. Yang pertama adalah memiliki gairah untuk membaca dengan diimbangi sebuah keyakinan bahwa kekurangan menuntut kita untuk tetap belajar.


Menemukan informasi atau ide , begitu juga pengembangan diri lewat membaca, tentu akan lebih melekat diingatan, ketimbang menyimak secara lisan dari sebuah penuturan. Sebab lewat penuturan, bisa saja terjadi pembiasan informasi secara berlebihan atau bahkan kurang , untuk dapat diyakini.


Untuk itu, salah satu upaya memberikan akses kemudahan untuk mendapatkan buku secara gratis untuk dibaca adalah melalui perpustakaan. 

Mengapa perpustakaan ? Kita akan coba mengulas situasi, dimana contoh kecil saja dari kita, tidak selamanya pemikiran kita sama yaitu mau membeli sebuah buku untuk dibaca.

Saya yakin akan tidak sama dan pastinya tumbuh jawaban berbeda dengan pertimbangan serta sudut pandang bermacam- macam jenisnya. Apalagi beberapa toko buku yang dulunya menjadi primadona untuk dikunjungi, belakangan ini justru secara perlahan tutup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun