Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Jika Anak Kesulitan untuk Membaca, Jangan Larut dalam Kecewa

28 September 2022   07:03 Diperbarui: 28 September 2022   07:10 160
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: dassel / 1244 images/pixabay.com


Secara langsung timbul pertanyaan mengapa saya menulis judul ini. Beberapa sahabat yang sempat saya temui sebelum akhirnya tulisan ini saya unggah. Obrolan ringan namun penuh makna saya lakukan demi tercapai tujuan kebermanfaatan artikel ini. 

Sebab, situasi ini kerap terjadi dan membuahkan nilai mengapa pada akhirnya anak- anak justru malas atau enggan untuk membaca buku.

Saya kira ini menjadi perhatian kita bersama, sebagai orangtua dengan latar belakang pekerjaan atau pendidikan yang berbeda- beda, begitu juga metode dalam memberikan pendampingan kepada anak, nyatanya jelas berbeda antar orangtua.

Tak sedikit pula menumpahkan kekecewaan, lantaran sang anak belum bisa membaca, kendatipun ia telah mengenyam bangku sekolah dasar. Tidak bisa dipungkiri bahwa kemampuan masing- masing anak, tidak bisa disamaratakan.

Tidak bisa dikatakan lambat oleh sebuah pendapat semata. Namun adanya kiat- kiat untuk mendorong mereka agar tumbuh kembang soal membaca semakin meningkat, jelas sangat perlu untuk dilakukan.

Lalu, apa saja yang bisa kita terapkan guna mengatasi situasi pada anak yang susah membaca atau lambat dalam menguasai huruf sehingga mereka belum menguasai kemampuan untuk membaca dengan baik dan lancar.

Berikut akan kita coba ulas, 5 metode dalam memberikan nilai pada anak yang belum lancar membaca .

Pertama, khususnya bagi orangtua, bagaimana menanamkan kesabaran ekstra dan sepertinya itu wajib untuk dilakukan demi memberikan kesempatan mereka dalam belajar dan melatih diri sehingga pada akhirnya mampu untuk membaca sebuah tulisan dan buku.

Kedua ,  jangan pernah menerapkan sebuah hukuman, hanya gara- gara ia tidak bisa membaca. Perlu digaris bawahi bahwa, menerapkan sebuah hukuman adalah bagian yang perlahan harus ditinggalkan. Jangan lagi kita ( orngtua) merefleksikan hal yang sama dengan apa yang kita alami pada masa lampau.

Keadaan itu justru akan menambah buruk kepercayaan diri anak untuk mencoba belajar dalam mengenal huruf dan sebuah bacaan, hingga akhirnya ia akan menjadi pribadi yang tertekan,  terpukul oleh keadaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun