Mengangkat sebuah topik tentang manfaat hutan bagi kehidupan, aecara umum tentu akan banyak sekali manfaat yang bisa kita dapatkan dari keberadaan hutan itu sendiri.
 Secara garis besarnya manfaat hutan tentu memiliki sifat yang esensial bagi kehidupan, yaitu sebagai pemasok oksigen/ pemberi  nafas kehidupan bagi semua mahkluk.
Lalu, menjaga ketersediaan air bagi kehidupan , menjaga kelangsungan hidup hewan atau binatang di dalamnya, serta menjaga keseimbangan suhu ataupun cuaca yang dapat berpengaruh pada tingkat kesehatan manusia.
Dan maaih banyak yang lain jika kita bahas satu per satu. Disamping manfaatnya begitu besar, fungsi lain dari hutan yaitu dapat menyerap karbondioksida yang di timbulkan oleh polusi kendaraan bermotor, limbah pabrik maupun sumber lainnya.
Begitu juga dengan hutan yang berada di tengah- tengah kota, selain tampilannya yang cantik karena terawat dengan bagus, tentu manfaat di atas juga akan dirasakan oleh masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan.
Nah pada kesempatan ini, kita akan coba membahas tentang manfaat hutan sebagai salah satu alternatif kesembuhan jiwa.
 Membahas tentang kesehatan, tentu akan banyak sekali faktor penyebab dan sebuah solusi dalam mencegah serta mengobati jenis penyakit yang ditimbulkan, diantaranya berkonsultasi atau melalui pemeriksaan oleh dokter atau para ahli kesehatan, begitu juga jenis obat yang digunakan, salah satunya obat herbal.
Tetapi, ada satu konsep terapi pengobatan yang dicetus oleh Pemerintah Jepang pada tahun 80 an, dimana kegiatan ini memiliki manfaat dalam penyembuhan jiwa akibat stres, atau depresi yang berlebihan, dan manfaat lain adalah menjaga kelestarian hutan itu sendiri.
Terapi ini disebut dengan Shinrin Yoku atau juga bisa disebut Forest Bhating. Kegiatan menjelajah hutan dengan waktu paling lama 1-2 jam, akan dapat memberikan manfaat disamping penyembuhan jiwa, kegiatan menarik lainnya juga dapat dlikakukan melalui kegiatan ini.
Sebuah studi yang pernah dilakukan oleh para pemerhati kesehatan menyebutkan, bagi mereka yang telah rutin melakukan aktivitas atau terapi shirin yoku ini, dinilai lebih rendah berkemungkinan dilanda depresi.