Cerita kemarin
Menikmati waktu istirahat, di sela- sela melaksanakan tugas dan kewajiban bekerja. Mendatangi ruang perpustakaan, adalah pilihan saya, sembari menanti pukul 13.00 Wita untuk kembali melanjutkan tugas- tugas bekerja.
Lumayan , waktu 30 menit usai makan siang, saya coba manfaatkan untuk sekedar menyapa sahabat terbaik yaitu buku. Bukan soal mencari nilai agar kelihatan suka membaca, namun memang benar adanya membaca bagi saya adalah hal menyenangkan. Kendatipun hanya sebatas 5 halaman saja.
Namun bagi saya itu sudah cukup, setidaknya untuk memberikan pengalaman baru dalam wawasan, guna dapat diterapkan dalam kehidupan. Tidak sedikit buku- buku yang terpajang rapi dalam rak, nampaknya masih jarang diambil oleh kita.
Ini terbukti dari sampulnya yang masih bagus, padahal buku tersebut sudah di kelola 2 tahun yang lalu, kata seorang petugas. Dari hal kecil ini saya mencoba membuat praduga bahwa, diantara kita masih sedikit juga yang peduli untuk membaca.
Tahu huruf dan baca sebenarnya bisa dilakukan setiap orang yang memang mengenyam bangku sekolah, dan itu pada umumnya. Bahkan ada juga seorang sahabat yang putus sekolah, namun ia bisa baca. Akan tetapi membaca sebagai sebuah kebutuhan dalam hidup rasanya masih jauh dari harapan.
Siang ini, saya membaca sebuah buku tentang tips mengajak bermain anak dengan aneka permainan kreatif yang bisa membantu tumbuh kembang anak. Mengapa soal anak ? Alasannya sederhana. Karena saya sudah memiliki 2 orang anak.
Tentu belajar dari sebuah buku, merupakan bagian penting agar setidaknya anak- anak mampu mengembangkan imajinasinya, sekaligus juga membantu kreativitas dalam menciptakan sesuatu menggunakan bahan yang mudah ditemukan.
Memperhatikan tiap lembar- lembar halaman buku tersebut, bagi saya ini sangat bermanfaat tentang seperti apa memposisikan peran sebagai orang tua yang baru menikmati masa- masa mempunyai anak.
Memang tidak semudah yang dibayangkan, terlebih dengan kemajuan jaman seperti saat ini, hampir sebagian sudah mengarah ke hal digital. Ada rasa khawatir juga dalam benak, seandainya kita tidak memberikan pengawasan serta pendampingan sesederhana mungkin , demi kebaikan bersama.
