Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bertanya pada Rumput Soal Nilai Hidup

4 Juli 2022   09:46 Diperbarui: 4 Juli 2022   10:00 489
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: jplenio / 992 images/ pixabay. com

Halaman rumah adalah contoh kecil dimana rumput liar sering kali tumbuh dan berada diantara tanaman- tanaman kebun yang menghias pekarangan sebagai bentuk keasrian lingkungan sebuah rumah. 

Tak sedikit dari kita memandang bahwa rumput- rumput yang tumbuh itu , seolah menggangu mata ketika menikmati keindahan taman yang telah dirawat sedemikian baiknya.


Tak jarang, tanaman bonsai sering kali ditumbuhi rumput liar sehingga terlihat tidak bagus dan pastinya ingin sekali mencabut rumput tersebut, agar akar tanan bonsai kembali terlihat cantik memanjakan pandangan mereka yang melihatnya.


Namun dibalik nilai sebuah rumput liar sebagai pengganggu, sebetulnya kita dapat belajar tentang makna hidup dari rumput- rumput liar tersebut. Seperti apa sederhananya sebuah pembelajaran yang bisa dapatkan dari rumput.

Coba kita ulas dalam tulisan ini. Kalau kita perhatikan dengan seksama, selain dicabut karena dirasa begitu menggangu, kita dapat menyaksikan betapa perjuangan rumput untuk tetap tumbuh sekalipun sudah dicabut, saat musim hujan ia akan tumbuh kembali.

 Ini menandakan sebuah semangat untuk kita agar mampu bertahan dalam menghadapi setiap persoalan dalam hidup.


Belum lagi ia diinjak, bagi kita ia memang menggangu, tapi bagi seekor hewan rumput yang menjadi bagian dari makanan utamanya adalah sebuah berkah. Bayangkan jika kita memelihara seekor kelinci,lalu kita lepaskan begitu saja di halaman, maka tanpa di suruh ia akan memakan rumput- rumput yang ada di pekarangan dan salah satunya adalah rumput liar.


Kendatipun tumbuh ternilai sebagai pengganggu, bayangkan kalau di halaman rumah tanpa tumbuh sebatang rumput ? Akankah kita dapat menyaksikan embun yang menandakan sebuah kesejukan sebuah udara sebagai bagian dari kebutuhan kita untuk hidup. Embun- embun yang menetes kemudian berkumpul pada ujung helai sebuah rumput, tentu akan menghadirkan kesejukan bagi penikmatnya.


Kekuatan yang istimewa dari rumput liar mengajarkan kebijaksanaan dalam menghadapi tantangan hidup. Ia terlihat lemah, padahal separah apapun cuaca yang menerjang, ia masih tetap bertahan hidup dan bahkan ia bisa ditumbuh tanpa adanya tanah dan hanya menempel pada bagian permukaan beton sekalipun.


Kemandirian yang tegar akan cobaan, juga dapat kita simak ketika memandang rumput liar hanya tumbuh sebatang, dan yang terpenting adalah rumput mengajarkan kita untuk bisa menerima situasi apapun layaknya ia tumbuh diantara tanaman- tanaman lain.
Apabila ia tumbuh bergerombol, kita dapat memaknai betapa pentingnya kebersamaan dalam keberagaman untuk hidup yang lebih baik. Semoga

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun