Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Belajar Menulis Cerita Anak

7 April 2022   07:25 Diperbarui: 7 April 2022   07:26 271
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tumisu / 1183 images

Sepertinya ini sesuatu yang menarik untuk dicoba lebih mendalam. Sebab berbicara kenyataan saat ini, dimana anak- anak cenderung memilih menonton dari pada membaca sebuah cerita, seolah menjadi tantangan tentang bagaimana menumbuhkan minat seorang anak untuk gemar membaca.

Selagi itu bisa dilakukan, bagaimana kalau kita  mencoba mencari sebuah jalan keluar dengan beragam upaya yang dapat menarik anak- anak, agar setidaknya dapat memberikan dampak terhadap perkembangan anak tentang menumbuhkan kebiasaan membaca khususnya sebuah cerita .

Sebagai seorang yang baru memulai untuk hal itu, saya kira menulis cerita anak sepertinya mengasyikkan. Apalagi dalam membuat cerita, imajinasi tentang bagaimana menarik seorang anak agar tertarik untuk melihat buku memang sangat diperlukan. Begitu juga menambahkan ilustrasi- ilustrasi semenarik mungkin, agar anak mau membaca.

Dan untuk memenuhi keinginan tersebut, setidaknya ada beberapa bekal yang perlu di persiapkan, sebelum akhirnya menghasilkan sebuah karya berupa cerita anak- anak, apa saja itu ?

Pertama, secara pengertiannya cerita anak merupakan cerita sederhana yang kompleks. Nilai kesederhanaan itu di tekankan oleh syarat pembahasan yang ringan, tidak membosankan dan yang pasti berkualitas.

Agar tercapai hal itu, pengalihan pola pikir seorang kreator atau penulis cerita anak untuk memahami dunia anak yang sebenarnya, tentu sangat penting untuk di perhatikan. Menentukan tema atau rancang bangun sebuah cerita setidaknya menyelipkan sebuah pesan- pesan moral, mampu menghibur dan mudah untuk ditarik kesimpulan ceritanya .

Selanjutnya, menentukan tokoh cerita yang diangkat, sebaiknya secara umum dibagi sesederhana mungkin yakni adanya tokoh yang berwatak baik dan berwatak buruk, sehingga anak- anak akan menangkap sebuah pembelajaran sebab akibat dari perbuatan yang dilakukan masing- masing tokoh.

Di Samping itu, dalam menentukan tokoh setidaknya wajib memperlihatkan perkembangan tokoh itu sendiri. Misalkan salah satu tokoh awalnya begitu tersiksa dalam alur ceritanya, hingga akhirnya ia keluar sebagai penyelemat pada akhir kisah cerita yang dituliskan.

Yang ke 3 , tentu menentukan latar atau tempat dimana cerita itu berlangsung, apakah tentang sebuah hutan, kerajaan, kampung, kota atau apapun itu. Hal tersebut dapat berpengaruh terhadap keunikan dalam rangkaian sebuah kisah yang mewakili sifat tokoh pada kawasan tertentu.

Sebuah cerita anak akan semakin dimintai jika alur ceritanya menarik. Mengapa demikian  sebuah cerita akan tidak mungkin menarik pembaca tanpa adanya peristiwa dan sebuah konflik. Dengan adanya peristiwa maka konflik akan tercipta dengan harapan pembaca semakin penasaran untuk membaca cerita hingga usai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun