Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Cinta untuk Mental yang Lemah

6 April 2022   06:39 Diperbarui: 6 April 2022   06:49 158
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Headache photo created by jcomp - www.freepik.com

Sebuah cinta untuk mental yang lemah

Tanpa di sadari, banyak dari kita yang ternyata memiliki mental yang lemah. Padahal kita sudah memasuki usia dewasa. Jika di telisik soal faktor penyebab hal itu, ternyata dapat di pengaruhi oleh beberapa hal, antara lain :

 lingkungan tempat tinggal, pola pikir yang tetap sedemikian adanya sejak dari kecil, minim pembelajaran atau sebuah pendekatan  yang di dapatkan dari keluarga.

Jika kita kaitkan dengan , sebuah tujuan tentang kesuksesan baik dalam berbagai sisi- sisinya, membahas tentang keahlian, peluang, latar belakang pendidikan atau wawasan luas, rasanya tidak cukup. Sebab dukungan lain semacam mental yang kuat juga memainkan peranan cukup besar dalam menuntun sebuah jalan meraih apa yang ingin dicapai.

Lantas, apa yang bisa kita lakukan setidaknya untuk mengurangi beban mental dalam menjalani putaran nilai- nilai hidup.

Sebuah perubahan, sekalipun ternilai kecil setidaknya akan memberi sebuah peran dalam meningkatkan mental seseorang untuk menuju arah yang lebih baik. Hal kecil itu sepertinya harus dibiasakan, diantaranya : sesekali cobalah untuk melakukan apapun sendiri, seperti membeli keperluan rumah tangga, makan di tempat favorit, atau menghabiskan waktu berlibur namun lakukan sendiri.

Kurangi kebiasaan untuk ketergantungan terhadap orang lain, kenapa demikian ? Melihat sebuah usia sebagai acuan dalam menapaki jalan kedewasaan sifat dan perilaku, semestinya yang baik dilakukan adalah berupaya dulu secara mandiri. Sekalipun akhirnya harus meminta tolong, bukan berarti segala keputusan akan diputuskan orang lain kepada kita.

Apalagi belum apa- apa sudah mengatakan tidak mampu, atau sederhananya mudah menyerah. Kalau terus- terusan seperti ini, tentu akan dampak negatif yang timbul karena kurangnya kepercayaan diri. Faktor yang berpengaruh terhadap sikap mudah menyerah, bisa saja datang dari situasi lingkungan dan pekerjaan yang terlalu berlebihan, namum minimnya sebuah dukungan. Dengan kondisi demikian, kebanyakan dari kita akan memilih untuk menyerah lebih cepat bahkan sebelum mencoba.

Tunjukkan komitmen terbaikmu.

Menetapkan sebuah komitmen, pilihan atau tujuan yang terbaik untuk kita raih, adalah salah safu cara guna membangkitkan semangat dan memulihkan mental yang lemah menjadi lebih baik. Cara sederhana yang bisa kita lakukan, misalnya kita memiliki uang sebanyak 50 ribu, ketika kita mempunyai komitmen bahwa sehari, hanya menghabiskan uang sebanyak 40 ribu untuk 3 kali makan, maka sisa uang 10 ribunya akan memberi manfaat yang lain bagi kita. Entah itu di tabung untuk kepentingan keperluan tak diduga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun