Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menghibur Jiwa yang Sensitif

5 April 2022   07:57 Diperbarui: 5 April 2022   08:03 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Laptop coffee photo created by wavebreakmedia_micro - www.freepik.com

Emosi yang dirasakan setiap orang tentu berbeda-beda, hal ini muncul oleh beban hidup yang juga berbeda pastinya . setiap orang pasti memiliki beragam masalah yang di hadapi sehingga berpengaruh terhadap perkembangan sebuah sikapnya.

Ada yang bersikap cuek dan  ada pula orang yang memiliki perasaan sensitif. Bagi mereka yang sensitiv, cenderung akan  mudah merasa  tersinggung,  bahkan memikirkan sebuah perkataan atau tindakan orang lain secara berlebihan.

Dengan kondisi seperti itu, hal berkecamuk akan mengahampiri kita seiring waktu yang akan menemani setiap proses perjalaan hidup. Lalu, bagaimana cara mengatasi perasaan sensitif agar pemikiran tetap tenang ?

Coba kita resapi bersama, bahwa seseorang yang  memiliki perasaan sensitif dari orang lain tidak selamanya menimbulkan hal negative, ini tergantung situasinya seperti apa , sebab mereka yang sensitive biasanya dapat menguntungkan dalam beberapa hal. Salah satunya adalah  mempunyai perasaan empati serta toleransi yang tinggi.

Namun tidak jarang, dengan perasaan yang berlebihan itu juga dapat menimbulkan stress dalam pikiran, semisal adanya sebuah konflik dengan teman, mendapat kritik dari atasan atau bahkan ekspektasi tinggi dari anggota keluarga sehingga menekan jiwa yang dapat menyebabkan stress.

Apa yang bisa kita lakukan, setidaknya untuk mengurangi beban dalam situasi tersebut, beberapa hal ini, semoga bermanfaat sebagai pembelajaran bersama.

Mencoba untuk mengenali perasaan apa yang sedang kita rasakan ketika suatu masalah, konflik, atau pemicu stres apapun itu muncul seketika, sehingga membuat kita merasa lebih nyaman untuk menentukan sikap berikutnya. Sebab lelah berpikir justru membuat kita semakin terbebani, ketimbang lelah fisik.

Bagi mereeka yang memiliki jiwa sensitive, biasanya semakin menjadi mengkritik dirinya sendiri, semacam sebuah penyesalan sebagai ujung dari suatu tindakan, untuk itu hindari tindakan mengkritik diri agar kita dapat menguasai situasi .

Perlu di garis bawahi, bahwa emosi atau perasaan apapun tidak dapat dihilangkan begitu saja dalam diri kita, atau bahkan tidak mungkin sama sekali untuk digantikan oleh sikap baru yang seolah membuat kita bertingkah diluar keperibadain kita.  Sebab semua  orang pasti akan merasakan emosi dengan berbagai jenis, baik marah dan  sedih.

Mengenali perasaan diri sendiri itu sangat berpengaruh pada kesehatan mental, sebab jika kita  tidak mencoba mengenali perasaan yang dialami dan mencoba menghancurkan sebuah  bentuk emosi yang ada, secara tidak sadar kita  akan terbiasa berpikir bahwa merasakan marah dan sedih adalah kenyataan kegagalan dalam hidup.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun