Mohon tunggu...
Tu Yuda
Tu Yuda Mohon Tunggu... Petani - Belajar adalah sebuah proses perjalanan

ijinkan saya untuk belajar dan jangan lupa dipandu demi kebaikan bersama

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Menjadi Pribadi yang Autentik, Mengapa Tidak

6 Februari 2022   10:20 Diperbarui: 6 Februari 2022   10:36 1264
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi :https://www.freepik.com

Sebuah keinginan untuk merubah situasi kearah yang lebih baik, bukanlah hal aneh lagi belakangangan ini, semua itu diakibatkan banyak faktor sebagai pengaruh, salah satunya adalah adanya perkembangan jaman yang berubah secara berkelanjutan dan tentunya berdampak pada pola peningkatan kebutuhan dan gaya hidup.


Seperti saya dalam kehidupan sehari-hari, yang tak henti-hentinya  berusaha untuk tampil baik. Dalam artian bagaimana saya mampu menunjukkan nilai kepada diri sendiri, tanpa harus membandingkan dengan orang lain. Apa sebab ?


Yang menjadi pertimbangan saya adalah, saya tidak mungkin mengikuti gaya hidup seseorang, sebab saya meyakini diri bahwa apa yang ada hari ini dan selanjutnya adalah sebuah rencana yang saya buat sendiri, bergantung kepada oranglain memang terkadang harus dilakukan sebagai proses pengembangan pengetahuan diri.


Menurut Michelle Shahbazyan, Pendiri The LA Life Coach, sebuah jasa pendampingan karier, keluarga, dan hidup di Los Angeles, California. Mengatakan bahwa pribadi autentik adalah sebutan untuk orang yang selalu bersikap selaras dengan perasaannya karena mereka tidak mau "bermuka dua" saat menghadapi orang yang berbeda atau mengubah kepribadian sesuai konteks. Otentisitas personal merupakan cerminan dari prinsip hidup dan kepribadian.


Dari penjelasan tersebut, Beberapa hal yang saya lakukan untuk tetap menjadi pribadi yang autentik, diantaranya :


Mengenali diri sendiri.
Sebuah cara untuk mengetahui kekurangan diri , dengan  tetap  menghormati oranglain berlandaskan perbedaan itu memang ada pada setiap individu. Artinya saya tidak mungkin memaksa diri untuk menjadi seperti halnya oranglain. Saya berusaha tetap menjaga bahwa inilah saya dengan segala bentuk kekurangan dan kelebihan saya.

Menjadikan sebuah masalah sebagai teman
Sebagai insan yang penuh kekurangan, saya senantiasa mencoba untuk menganggap masalah sebagai teman setia dalam hidup, sebagai langkah untuk meningkatkan pengembangan diri dan dasar  pengetahuan dalam menyikapi persoalan yang telah berlalu maupun menyiasati persoalan yang akan datang .

Menunjukkan kemampuan
Bukan berarti sombong, pamer atau serba bisa ,ditengah perkembangan jaman yang mendorong semua pribadi untuk mampu berbuat kreativ, inovatif untuk pengembangan diri, tanpa adanya keberanian menampilkan sebuah ide yang tercipta dalam pemikiran tentu tidak akan pernah menemukan sebuah proses penyempurnaan .

Jangan lupa bersyukur, senantiasa mengucap kata syukur sekalipun dalam hati, maka nilainya akan berdampak pada ketenangan jiwa dan fikiran. 

Sebab bagi saya yang sangat  menikmati proses demi proses dalam hidup, tanpa adanya kata mensyukuri sebagai sebuah catatan perjalanan, maka ketika mencapai sebuah hasil berupa kata sukses dengan beragam ukurannya, tentunya saya tidak akan mampu merayakan pencapaian itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun