Mohon tunggu...
Syafiatuddiniah (Tuty Queen)
Syafiatuddiniah (Tuty Queen) Mohon Tunggu... Freelancer - Virtual Assistant | Founder Canva Creative Class | Kreator Pinterest Indonesia

Helo! Panggil saya Tuty. Biar semakin dekat ikuti sosial media dan blog saya yuk. Instagram: @tutyqueen @canvacreativeclass Twitter: @tuty_utut Blog: www.tutyqueen.com

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Kumpul Bareng Ketapels di Ludens Cafe

13 Mei 2019   11:06 Diperbarui: 13 Mei 2019   11:16 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
menu gado-gado di Ludens Cafe pilihan saya (Dokpri)

Menyambut puasa minggu lalu saya dan teman-teman yang tergabung dalam Ketapels  (Komunitas Kompasianer Tangerang Selatan Plus) ngumpul bareng di Ludens Cafe yang berada di Permata Medang, Scientia - Gading Serpong, Tangerang. Momen ngumpul bareng ini bersamaan dengan soft opening nya Ludens Cafe.

Senangnya lagi tempat tinggal saya nggak jauh dari cafe ini. Sebelumnya di tempat ini memang sudah dibuka tempat kuliner dengan nama Rumah Makan Ayam Panggang Klaten yang dijalani oleh Pak Maryono. Namun seiring waktu Rumah Makan Ayam Panggang Klaten berganti nama menjadi Ludens Cafe.

Pak Maryono (dokumen pribadi)
Pak Maryono (dokumen pribadi)

Bukan berarti Rumah Makan Ayam Panggang Klaten berganti kepemilikan, justru menambah pemilik. Ya, Ludens Cafe kini berkembang dengan adanya kolaborasi Pak Maryono selaku pemilik Rumah Makan Ayam Klaten dengan dua orang mantan guru yakni Pak Setiadi dan Bayu. 

Pak Setiadi (dokumen pribadi)
Pak Setiadi (dokumen pribadi)

Jadilah 3 orang enterpreuner bergabung menjadi satu dengan peran mereka masing-masing. Dimana Pak Maryono mengurusi segala sesuatu yang berhubungan dengan personalia, Pak Setiadi bertugas meng-create kegiatan-kegiatan apa yang akan dihadirkan di cafe, kemudian Bayu menjadi manager operasional. 

Bayu (dokumen pribadi)
Bayu (dokumen pribadi)

Memiliki bisnis kuliner memang harus memiliki penyegaran atau memiliki sesuatu yang baru yang menjadi daya tarik pengunjung selain menu makanan dan minuman yang disajikan. Makanya konsep Ludens Cafe sendiri nggak melulu sekadar kuliner saja tapi sesuai namanya Ludens yang berasal dari kata Homo Ludens yang berarti manusia merupakan seorang pemain yang memainkan permainan. Makanya saat kami berkumpul disini banyak mainan tersedia seperti ular tangga, halma, dll. Jadi Ludens Cafe diharapkan menjadi tempat untuk bermain, berinteraksi, dan bersosialisasi.

Kedepannya Pak Setiadi berencana agar Ludens Cafe bisa menjadi tempat orang-orang yang ingin mengadakan workshop terutama mengenai dunia digital yang banyak diminati terutama kaum milenials. Atau juga menjadi tempat saling berbagi ilmu baik itu seputar dunia marketing maupun wirausaha yang nantinya akan di manage oleh Pak Setiadi. Beliau sendiri juga memiliki usaha kaos custom kekinian, jadi siapapun pengunjung yang ingin memesan kaos custom akan dilayani. 

Shabu Shabu Tomyum (dokumen pribadi)
Shabu Shabu Tomyum (dokumen pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun