Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Lainnya - Pegiat Lingkungan

Warga Bekasi. Bermukim dekat TPST Bantar Gebang. Sedang belajar mengurangi sampah dengan 𝒎𝒆𝒏𝒈𝒐𝒎𝒑𝒐𝒔 dan 𝒅𝒊𝒆𝒕 𝒑𝒍𝒂𝒔𝒕𝒊𝒌. Yuk, bareng!

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Kembali ke Masker Kain, Sebuah Langkah Kecil Untuk Selamatkan Bumi

11 Oktober 2024   16:30 Diperbarui: 17 Oktober 2024   10:13 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masker Kain | sumber: dokumentasi pribadi

Pandemi Covid-19 menyisakan banyak persoalan, salah satunya sampah masker sekali pakai

Dilansir dari The Independent (melalui Kompas.com), 129 miliar masker sekali pakai digunakan masyarakat di seluruh dunia setiap bulannya. Sedangkan di Indonesia, 18.460 ton limbah medis terkumpul sepanjang pandemi Covid-19 termasuk sampah masker.

Berbeda dengan sampah anorganik lain yang bisa dikreasikan, sampah masker cenderung sulit didaur ulang. 

Menurut KataData, ada 160 miliar sampah masker sekali pakai yang berakhir di lautan. Sedangkan sisanya menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) dengan kemungkinan terurai hingga 450 tahun.

Sampah masker sekali pakai | sumber: asiatoday.id
Sampah masker sekali pakai | sumber: asiatoday.id

Lantas, sampai kapan kita terus menenggelamkan bumi dengan sampah masker?

Awal mula maraknya masker sekali pakai

Penggunaan masker sekali pakai sebelum Covid-19 bisa terbilang sedikit. Jenis masker ini biasanya hanya ditemui di kalangan tenaga kesehatan seperti dokter dan perawat di rumah sakit.

Dulu, saya dan keluarga lebih sering menggunakan masker kain. Begitu juga dengan teman-teman sekolah dan kuliah yang banyak memilih masker kain dengan warna dan corak yang beragam.

Alasannya cukup sederhana, masker kain bisa dipakai berulang kali sehingga hemat pengeluaran. Selain itu masker kain juga cukup mudah ditemui karena banyak dijajakan di pinggir jalan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun