Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kantor Pos, Tolong Jangan Bohongi Tarif Prangko Kami!

2 Maret 2021   20:33 Diperbarui: 2 Maret 2021   21:25 3718
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kantor Pos Indonesia | sumber: timlo.net

Halo, Kompasianer! Masih kenalkah kamu dengan kantor pos dan benda-benda terkaitnya seperti prangko? 

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) daring, prangko diartikan sebagai tanda pembayaran biaya pos. Bentuknya yang paling umum adalah persegi, namun tidak jarang juga prangko yang berbentuk persegi panjang maupun lingkaran.

Si kecil yang sering menghiasi bagian luar amplop ini konon menjadi primadona bagi beberapa orang. Adalah filatelis, sebutan bagi si penggemar sekaligus pengumpul benda-benda pos, seperti prangko dan materai. 

Meski bentuknya kecil dan imut, di tangan filatelis, prangko bisa dihargai selangit lho. 

Salah satu penyebabnya adalah gambar dan nominal dalam prangko yang kerap berganti sehingga membuatnya menyimpan nilai historis.

Prangko edisi khusus: Asian Games, Dilan 1990, dan Pasangan Presiden dan Wakil Presiden | sumber: www.pikiran-rakyat.com, sumbawapostshop.com, upperline.id | kompilasi: pribadi
Prangko edisi khusus: Asian Games, Dilan 1990, dan Pasangan Presiden dan Wakil Presiden | sumber: www.pikiran-rakyat.com, sumbawapostshop.com, upperline.id | kompilasi: pribadi
Beberapa prangko juga hanya terbit dalam edisi khusus dengan jumlah terbatas. Karenanya, harga yang dibandrol pun lebih tinggi dari biasanya, lantaran memiliki esensi khusus yakni sebuah peristiwa spesial yang hanya terjadi pada masa tertentu.

Beberapa contoh prangko edisi khusus yang pernah terbit di Indonesia adalah prangko Asian Games 2018, prangko film Dilan 1990, dan prangko pasangan Presiden bersama Wakil Presiden periode 2019-2024.

Pengalaman pertama membeli prangko

Jika kamu merasa tidak begitu mengenal prangko atau bahkan tidak pernah membelinya, tenaaangg kamu tidak sendirian. Sebagai generasi 90an, saya juga mengaku sangat gaptek dengan prangko.

Meski rupanya sering saya temui di internet, namun pengalaman membeli prangko pertama kali baru saya rasakan setelah 23 tahun hidup. Ya, kalian tidak salah membaca!

Prangko yang saya beli di kantor pos | sumber: dokumentasi pribadi
Prangko yang saya beli di kantor pos | sumber: dokumentasi pribadi
Adalah artikel Kompasianer Novi Setyawati tentang Postcrossing, yang akhirnya membuat saya berjibaku dengan kantor pos dan prangko. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun