Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Melukis, Ngabuburit yang Nggak Bikin Dompet Melilit

20 Mei 2019   12:09 Diperbarui: 20 Mei 2019   12:16 147
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi melukis: www.123rf.com

ilustrasi lavender | sumber: http://durban.getitonline.co.za
ilustrasi lavender | sumber: http://durban.getitonline.co.za
Setelah tema disiapkan, langkah kedua adalah menyiapkan warna dan mencampurkannya dengan air agar dapat digunakan. Siapkan juga kertas sebagai media untuk melukis. Saya membagi dua kertas HVS A4, yang saya dapat dari bekas print skripsi.

Kamu juga bisa menggunakan kertas yang tidak terpakai di rumahmu, seperti kertas undangan, selembaran dari Masjid, atau kertas ujian. Memanfaatkan barang bekas merupakan salah satu langkah untuk mengurangi sampah, lho.

Setelah semua bahan dan peralatan siap, langkah ketiga adalah memulai melukis dengan menggambar pola. 

membuat pola dengan beberapa cotton bud (gambar kiri), dan 1 cotton bud (gambar kanan) | sumber: dokpri
membuat pola dengan beberapa cotton bud (gambar kiri), dan 1 cotton bud (gambar kanan) | sumber: dokpri
Pada percobaan pertama ini, saya mengikat beberapa cotton bud menjadi satu, lalu menaruhnya di cat warna yang sudah diberi air. Biarkan sebentar hingga warna itu terserap di cotton bud, lalu aplikasikan ke kertas untuk membentuk sebuah pola.

Namun karena hasilnya yang agak berantakan, saya melakukan percobaan kedua dengan satu cotton bud saja.  Alhasil warna yang dihasilkan lebih rapih, namun di sisi lain kesan alaminya hilang alias terlalu kaku.

Di sini kamu perlu berhati-hati, jangan sampai cotton bud terlalu basah, karena warnanya akan melebar kemana-mana. Jika memang sudah terlanjur, kamu bisa memeras cotton bud tersebut dengan tangan untuk mengurangi kadar air.

Setelah pola terbentuk, langkah ketiga yang dapat dilakukan adalah membuat gradasi untuk menghasilkan warna yang indah dan alami. 

Bagi kalian yang belum tahu apa itu gradasi, kalian bisa melihatnya pada daun. Apakah daun memiliki warna hijau yang sama? Tidak bukan? Jika kalian perhatikan, daun memiliki perpaduan warna antara hijau tua, hijau muda, hingga hijau kekuningan. Dan inilah yang dinamakan gradasi, yakni corak warna yang dihasilkan dari perpaduan dua warna atau lebih.

Saya menggunakan tiga warna untuk menghasilkan gradasi pada lukisan lavender ini, yaitu biru tua, biru muda, dan putih.

ilustrasi gradasi warna | sumber: dokpri
ilustrasi gradasi warna | sumber: dokpri
Setelah gradasi selesai, langkah selanjutnya adalah membuat warna lebih rapat dan melukis batangnya. Untuk batang, kamu juga dapat membuat gradasi warna seperti hijau tua, hijau muda, dan coklat. Buat sealami mungkin dan semirip mungkin dengan aslinya, agar lukisan yang kamu buat terlihat tidak kaku.

buat batang dan warna lebih rapat | sumber: dokpri
buat batang dan warna lebih rapat | sumber: dokpri
Jika dilihat, hasil lukisan dengan cotton bud ini mirip teknik pointilism yang pernah saya coba dengan menggunakan ujung pensil. Bedanya dengan cotton bud, kita bisa memainkan ketebalan warna, mulai dari tipis, sedang, hingga sangat tebal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun