Mohon tunggu...
Tutut Setyorinie
Tutut Setyorinie Mohon Tunggu... Akuntan - Lifelong Learner

hidup sangatlah sederhana, yang hebat-hebat hanya tafsirannya | -Pramoedya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Art4All: Mewarnai untuk Relaksasi

7 Agustus 2017   14:49 Diperbarui: 16 Agustus 2017   19:40 1364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Faber Castell sebagai salah satu produsen alat mewarnai di Indonesia juga mengeluarkan buku mewarnai untuk orang dewasa yang diberi nama "Coloring for Relaxation". Seni benar-benar untuk semua: Art4All. Bagi kalian yang tidak pandai menggambar, sudaahh... jangan dibawa pusing. Bagi kalian yang tidak pintar mewarnai juga jangan pusing . 

Bidang mewarnai yang disajikan di kebanyakan buku mewarnai untuk dewasa termasuk "Coloring for Relaxation" itu sangat kecil. Hal ini membuat kita tidak memerlukan teknik gradasi warna yang rumit atau teknik-teknik lain untuk bisa menghasilkan komposisi warna yang indah. Cukup gunakan warna-warna simple yang kita bisa. Karena buku ini memang menempatkan gambar sebagai fokus utama, sedangkan warna hanya pemanis buatan.

Penampakan Coloring for Relaxation - Dokpri
Penampakan Coloring for Relaxation - Dokpri
Kenyataan bahwa kita bukan lagi murid sekolah dasar, itu berarti kita tidak harus lagi mewarnai daun dengan hijau, awan dengan warna biru, dan bunga dengan warna merah. Daun bisa saja warnanya merah, lihat saja tanaman pucuk merah. Ia juga bisa bewarna coklat, lihat saja dedauan yang mulai layu. Bungapun tidak hanya bewarna merah, banyak bunga bewarna biru, ungu, bahkan hitam.

Selama ini kita masih terpaku dengan hal-hal yang sewajarnya, padahal hal yang di luar kewajaran itulah yang membantu kita untuk berpikir kreatif alias out of the box. Mewarnai adalah melepaskan. Jadi, lepaskan warna-warna itu sesukamu. Biar ketidakwajaran menjelma menjadi keindahan.

Berkenalan dengan Teknik Benang Kusut

Kunjungan saya bersama teman-teman Kompasianer ke Pabrik Faber Castell pada tanggal 11 Juli lalu memang benar-benar membuahkan ilmu baru. Di sana kami diajarkan 4 teknik mewarnai yang tak pernah saya dengar sebelumnya, yakni pointillism, squiggling, contouring, dan patterning. Kalau di artikel sebelumnya saya mengatakan teknik pointillism-lah yang paling mudah, maka di sini saya katakan bahwa teknik squiggling adalah yang paling rumit.

Menurut kamus Inggris-Indonesia, squiggling mempunyai arti menggeliat. Pengertian ini hampir mirip dengan apa yang disampaikan mba Yayu Rahayu selaku Creative Development Faber Castell bahwa squiggling adalah teknik mewarnai seperti benang kusut.

Hm, mendengar namanya saja sudah membuat pikiran saya tambah kusut. Gimana ini? Saya yang terbiasa mewarnai dengan arsiran rapi, kini harus membuntel-buntel warna agar tampak sebagai benang kusut. Mula-mula, tangan saya kaku. Warna yang dihasilkan juga bukannya kusut, melainkan ngawur. Namun lama kelamaan teknik ini justru lebih menyenangkan, sekaligus menenangkan.

Maka berbekal kertas, pensil, penghapus dan Connector Pen Faber Castell, saya mulai melepaskan diri dengan teknik benang kusut alias squiggling.

bahan-bahan. dokpri
bahan-bahan. dokpri
Kali ini saya mengambil tema dari tas sekolah adik saya. Si kuning yang menggemaskan, namun suka bikin kesal--Minions.

belum diwarnai. dokpri
belum diwarnai. dokpri
Mula-mula saya membuat buntalan benang kusut dengan warna kuning ke seluruh tubuh Minion. Lalu ditimpa dengan warna ke dua yaitu kuning ke hijau-hijauan, kemudian ditimpa lagi dengan warna ke tiga-kuning kecoklatan. Langkah ini bermaksud untuk membuat gradasi warna, namun apa daya ketika hasil tak sebanding dengan harapan. Heu heu heu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun