Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Seperti Alpin yang Ingin Ngebahagiain Caca

15 April 2022   14:00 Diperbarui: 15 April 2022   14:37 508
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebuah potongan video beredar di lini masa Twitter. Video dari Tiktok. Karena itu catatan ini rentan kehilangan konteksnya yang utuh. Tapi ringkasnya begini.

Sepasang bocah, mungkin baru usia SMP, diwawancarai seorang pria yang lebih tua umurnya. Bocah lelakinya bernama Alpin, pasangannya adalah Caca. Keduanya kompak menyatakan diri berpacaran. Sudah sebulan lamanya, ketika ditanya. Ongkos pacarannya dicari Alpin yang bekerja sebagai tukang parkir di pasar malam.

"Apa cita-citanya Alpin?"

"Ingin ngebahagiain dia."

Lugas tak pakai banyak celingak-celinguk. Atau senyum mesem-mesem, pipi merona lalu lari dari tangkapan kamera. Selayaknya bocah yang masih malu dengan kalimat-kalimat romantis yang tidak selalu bisa diperjuangkan orang-orang dewasa. 

Atau, sebaiknya kecurigaan kita sebagaimana generasi dari masa sebelum apa saja bisa divideokan, terhadap perasaan risih seperti itu sudah harus dihilangkan. 

Maksud saya, bagi remaja 90-an, menyatakan diri ingin ngebahagiain gebetan sebagai wujud pernyataan sikap yang ganjil, bukan cuma nekad sudah menjadi masa lalu. Antik!

Remaja 90-an terlalu sibuk dengan pergi mandi di kali, mencari ikan, lalu pulang untuk bersiap dihajar dengan sapu lidi atau batang beluntas. Terlalu sibuk pergi ke lapangan bola dan pulang sesudah magrib untuk menerima hajaran yang sama. 

Remaja zaman itu bukan tidak jatuh cinta, terutama secara monyet. Kebanyakan tingkah tapi tidak berusia lama. Bukan juga tidak mendadak puitis, kehilangan selera makan, sibuk mengusap pomade Tancho di kepala yang sehari-hari mandi air kali dan kalau terpapar terik mentari bikin mengkilap dan berpotensi mual-mual hingga gangguan kehamilan dan janin. 

Seperti salah seorang teman masa SD saya. Yang tiba-tiba saja kotak pensilnya penuh dengan nama seseorang yang ditulis dengan gaya huruf yang membesar hingga mengecil. Selayaknya mantra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun