Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"The Gentlemen", Menikmati (Lagi) Komedi Kriminal ala Guy Ritchie

21 Februari 2020   22:06 Diperbarui: 22 Februari 2020   17:00 572
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film The Gentlemen (2019) | STX Entertainment

Kelompok pertama adalah Big Dave yang bekerja sebagai editor di tabloid Daily Print. Dave menggunakan investigator swasta untuk mengungkap kejahatan Pearson karena tersinggung tidak dijabati tangannya dalam sebuah pertemuan aristokrat. Si investigator, Fletcher justru menegoisasikan kepentingannya sendiri. Hasil investigasinya digunakan untuk memeras Pearson. 

Kelompok kedua adalah gerombolan atlit MMA yang pergi ke kebun bawah tanah Pearson, menghajar karyawannya, membuat video lantas membawa pulang ganjanya. Pelatih mereka yang menyadari marabahaya besar bakal menimpa mereka segera pergi meminta maaf kepada Pearson dengan kompensasi menjadi kaki tangan taktis.

Kelompok malang lainnya yang terjebak dalam konflik adalah remaja pecandu heroin di mana salah satunya adalah anak perempuan dari aristokrat yang menjadi rekan aliansi Pearson. 

Si bos kemudian menugaskan Raymond untuk membawa pulang si anak gadis. Celakanya, ketika menjemput si gadis, ada remaja Rusia anak  seorang gengser yang mati karena terjatuh dari balkon. 

Bagaimana semua orang yang mewakili dunia masing-masing, motif-motif dan siasatnya bisa bergabung dalam dinamika konflik dan ketegangan yang rapi adalah kredit tersendiri bagi sinematografinya. 

Di dalamnya, kita menikmati alur yang tertata dan terkekeh-kekeh melihat sikap jurnalis naif (seperti milik Dave dan Fletcher) atau kekonyolan atlit Mixed Martial Arts (MMA) yang mendadak "tumpul tajinya" manakala mengetahui berurusan dengan siapa. 

Kedua, komedi dan kejutan. 

Komedi yang bekerja dalam film ini, rasanya, lebih dibentuk oleh cara pandang yang salah terhadap situasi. Tindakan konyol atau mengenaskan hanyalah konsekuensi belaka. Seperti orang-orang malang di dalam situasi yang salah namun dihadapinya dengan percaya diri tingkat dewa. 

Karena itu juga, terlihat seperti kebetulan-kebetulan yang tak bisa dihindari.

Misalnya, seperti yang dialami oleh grup MMA. Hanya bermodal jago beladiri, mereka lantas pergi menyerbu kebun Pearson. Juga Matthew Berger yang menyangka sedang mengendalikan situasi dengan menumpang pada ambisi Dry Eye, ternyata sedang menggali kubur. Celakanya, kerjasama yang berantakan antara Berger dan Dry Eye justru dibongkar oleh Fletcher. 

Fletcher, kenaifan lain yang menyangka Pearson sedang di titik nadir, mengisahkan pertemuan Berger dan Dry Eye kepada Raymond. Sedang Big Dave yang penuh keinginan menghancurkan Pearson dengan hasil investigasi, ternyata berakhir tragis di tangan gerombolan atlit MMA yang harus memperbaiki kesalahannya karena menyerbu kebun ganja Mickey Pearson.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun