Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

Joaquin Phoenix dan Cerita Pelahiran Joker

2 Oktober 2019   18:09 Diperbarui: 6 Oktober 2019   19:32 7700
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Joker [2019] | Sumber: Warner Bros/metro.co.uk

"I used to think that my life was a tragedy. But now I realize, it's a comedy.'" - Arthur Fleck (Joker) [Moviequotesandmore]

Joker yang biografinya ditafsir oleh Todd Phillips dan Scott Silver akhirnya tayang hari ini. Sesudah versi Christopher Nolan yang sangat fenomenal itu, saya memang menanti Joker yang telah meraih Golden Lion dalam Venice International Film Festival (2019). Penghargaan yang juga pernah diterima "The Shape of Water" besutan Guillermo del Torro, tahun 2017. 

Perlu disadari terlebih dahulu jika Joker kali ini tidak mengikuti versi komiknya. Todd dan partnernya yang menyusun cerita memang sengaja mengembangkan tafsir sendiri. 

Tafsir yang disebutnya tentang menjadi Joker (Becoming Joker). Termasuk juga tafsirnya terhadap sosok Thomas Wayne yang kali ini merupakan bagian dari masalah Gotham.

Lantas, apakah Joker kali ini akan meraih jalan sukses yang sama dengan nasib del Torro? Sebelum menjawabnya, mari simak pelan-pelan catatan sekenanya ini.

Pertama, bagi saya, ini soal bagaimana Joker dihidupkan lagi setelah Heath Ledger menjadikannya antagonisme yang begitu memikat dalam The Dark Knight. Bagaimana dengan Joker di tubuh Joaquin Phoenix? Apakah berhasil atau sekurang-kurangnya memberi "efek psikognitif" yang berbeda? 

Saya kira, kita harus melihatnya dalam ide yang membentuk sosok Joker. Ide yang berbeda dengan bayangan Nolan. 

Arthur Fleck sebelum menjadi Joker adalah anak yang penuh welas asih menjaga ibunya. Dia juga harus melawan penyakitnya (tiba-tiba harus ketawa) dengan sejenis subsidi kesehatan dari pemerintah. 

Tampaknya, dalam hidupnya Arthur hanya berusaha menjadi komedian dengan mimpi pentas di panggung yang besar seperti di acara Murray. 

Menjadi badut dengan bayaran murah adalah satu-satunya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun