Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mata Kuasa

18 Juli 2019   08:08 Diperbarui: 18 Juli 2019   08:16 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Ilustrasi: Dr. Mariano Busso

nanti tiba masa, dua pasang mata
tidak lagi tabah diajak berbeda,
dilatih payah dan belajar tidak percaya

adakah hidup masih berkubang sama;
sepasang langkah dimulai dari ada,
tumbuh berpatah dan kenangan-kenangan yang menemani ragu manusia?
katamu manakala senja berwarna merah muda

kenapa bola mata serasa benda asing di tengkorak kita?

= ia yang lekas berseru-seru di depan gemuruh mandi cahaya,
tepuk meriah dan lampu-lampu berwarna pesta 

dimana semua orang ingin terlihat baik, bahagia dan tanpa marabahaya

sementara hari-hari tinggal
milik televisi dan dunia dalam bercitra
mata kini, mata tipu daya:
panggung sirkus kata-kata


[Petai, di masa tenggat mendahului tanggal-2019]

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun