Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Cerita "Her", Digitalisme dan Intimitas Suram Manusia

17 Februari 2019   14:08 Diperbarui: 17 Februari 2019   14:38 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Film Her (2013) | Sumber: Analytics India Magazine

Secara prinsip, sistem seperti ini bekerja layaknya asisten virtual. Bedanya, sebagaimana dikatakan Samantha:..(tapi) yang membentukku adalah kemapuan berkembang lewat pengalaman. Samantha, nama asisten barunya ini adalah program yang menghimpun ratusan DNA yang barangkali karena itu juga, ia mudah sekali beradaptasi dengan si user-nya. 

Dengan kalimat yang lain, kau bisa bilang jika asisten virtual sejenis Samantha adalah program yang didesain dengan kemampuan adaptasi yang tinggi. Bukan saja adaptasi teknis, semisal melayani dan membereskan pekerjaan si pengguna. Ia juga, dan ini yang paling berbahaya, mampu menciptakan kenyamanan psikis secara cepat dan tepat. 

Kemampuan adaptasi psikis inilah yang membuat Theodore, lelaki berkumis sangar yang malang, sejenak seperti menemukan "senjata pembebas" dari rantai pantai kesepian dan ingatan yang isinya kesedihan melulu. Terlebih, suara lembut Samantha diisi oleh Scarlett Ingrid Johansson. Theodore jatuh cinta pada Samantha. 

Duh, kacau Mblo..


***

Narasi Her: Revolusi AI dan Intimitas Manusia
Her dibangun dari ide dasar yang boleh dikata berpusat pada bagaimana teknologi digital dan Artificial Intelligent (AI) secara revolusioner menata ulang hubungan-hubungan sosial masyarakat, khususnya terhadap romantika anak manusia. Di dalamnya, kita diajak melihat situasi yang ambivalen: sebuah masyarakat yang makin terorganisir dalam birokrasi digital dan saat bersamaan terus mengalami pelumpuhan daya manusiawinya. 

Masyarakat seperti ini mencapai tujuan-tujuannya dengan cara yang semakin efektif dan efisien, dua nilai suci dalam prinsip instrumentalisme. Jenis masyarakat yang diciptakan untuk mencapai zaman baru revolusi ekonomi dan sains.  

Dalam kasus Her, apa-apa tinggal menggunakan fitur asisten suara, misalnya, maka banyak hal segera dibereskan. Manusia bisa berdiam di dalam kamar dengan perangkat komputer yang menyambungkan pikirannya dengan banyak urusan di belahan dunia lain. Ia bukan saja menghemat waktu, yang tak kalah pentingnya, ia selalu berada dalam kondisi produktif. 

Kapasitas poduksinya jelas berlipat ganda dibandingkan manusia di zaman sebelum ini. 

Padat kata, jenis Homo Faber yang makin gila-gilaan dengan pekerjaan namun menyembunyikan kehampaan yang serius akan intimitas atau romantika yang manusiawi atau perburuan kebahagiaan. Persis yang dilukiskan dalam hidup Theodore, yang begitu produktif dalam dunia kerja namun mencari kompensasi intimitas pada mesin. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun