Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Si Doel The Movie", Sandera Masa Lalu dan Atun sebagai Koentji!

7 Agustus 2018   08:12 Diperbarui: 8 Agustus 2018   10:03 2434
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Si Doel The Movie | Medcom.id

Yang pertama terlihat adalah hidup yang telah tua. Emak yang terbaring sakit, Mandra yang lebih kurus dengan gokil yang terawat, serta Atun yang juga menuju tua tanpa salonnya. Sedang Doel kini membawa perut yang makin bengkak dengan alis yang selalu menyatu. Pemilik wajah yang miskin senyuman. Doel masih hidup dengan kerumitan pikiran-perasaan yang terlatih dipendam. 

Zaenab, apa kabar?

Zaenab masih seperti yang dulu. Rambutnya yang sedikit memerah pun masih dibiar tergerai. Dia tetaplah perempuan ayu dengan tutur bicara lembut bersama sikap hidup yang nrimo. 

Hidupnya kini diabdikan sebagai penjaga keserasian domestik dari hidup Doel yang masih saja tak makmur walau sudah bergelar Tukang Insinyur. Sesudah Sarah pergi dari rumah dengan membawa perut yang hamil. 14 tahun lamanya tanpa kabar. 

Hingga datang ajak Hans untuk berkunjung ke Belanda. Doel dari awal sudah curiga Hans memiliki maksud tersembunyi. Ada yang menjadi "master mind" dari undangan ini. 

Emak pun telah mengingatkan tak usah lagi mencari Sarah. Cara Sarah pergi dari rumah sulit dimaafkannya. Dan kita juga tidak perlu terlalu sibuk berspekulasi atau berharap ada kerumitan dramatik sebelum keduanya bertemu.  

Bagaimana dengan Sarah sesudah 14 tahun?

Selain lebih bohay-kata Mandra-Sarah tetaplah perempuan yang berakar dalam hiruk-pikuk tradisi urban. Hidupnya bukan saja di kota utama Eropa, namun juga masihlah jiwa yang berani menempuh resiko, guncangan dan berorientasi ke masa depan. Hidup baginya adalah progres yang dirancang, bukan penerimaan akan peran yang sudah digariskan. Stagnasi adalah kutukan! 

Maksud saya, kita hanya bisa memahami Sarah dengan meletakkan karakter Zaenab di depannya. Demikian sebaliknya. Dari keduanya, kita dipertentangkan antara perempuan modern dan tradisional. Sedang Doel tersandera di dalamnya. Lelaki yang tidak memiliki alternatif, ahaai. 

Di Belanda, Sarah membesarkan Abdullah alias Doel kecil seorang diri. Bayangkan saja jika itu dilakukan di sekitar perkampungan dengan adat yang masih sulit memahami mengapa Single Parent bisa ada. 

Doel kecil kangen pada ayahnya. Maka ibunya merancang pertemuan singkat lewat operator bernama Hans. Sampai di sini, saya kira inti filmnya sudah terbayang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun