Aku ingin menulis tentang apapun
sebagai bekal merindukanmu.
Seperti doa yang pernah kulihat di matamu saat aku pamit mencari diriku sendiri.
Namun pagi ini, seperti kemarin, seperti bertahun yang sudah pergi,
telah memecah pikiran dan menggugurkan kata-kata.
Waktu seperti ingin memaksakan segalanya menjadi kabur.
Aku kini juga lebih sering gagu dan gugup, bahkan sekadar menghargai pagiku sendiri.
Aku tidak tahu lagi caranya menulis.
Apa yang tersisa kini tidak sederhana,
tidak terang benderang. Tidak lagi bisa ku ceritakan!
Semuanya hanya ingin mendesak-desak
ke dalam sesak.
Dengan aku yang terus terbenam ke dasarnya.
2018
***
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!