Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Ant-Man and the Wasp" dan Pembekuan Ide Mesianisme

7 Juli 2018   00:32 Diperbarui: 7 Juli 2018   20:07 2619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ant-Man adn the Wasp | Marvel.com

Singkat cerita, dalam diri Wade dan Scott, hidup kehampaan yang awet.

Kehampaan yang menerpa keduanya berakar pada prinsip yang sama. Yakni mengenai laki-laki yang selalu ingin menjadi sosok berguna, sebagai tumpuan harapan. Lelaki membanggakan, yang hidupnya bermakna.

Tak ada dasar motivasional yang pada kehendak seperti ini selain Eros.

Hidup Wade berubah sejak bertemu kekasihnya yang semlohai serta teroris yang sedang mengembangkan senjata pembunuh handal. Sementara itu, hidup Scott bergerak maju sejak bertemu Dr. Hank Pym dan anak gadisnya, Hope van Dyne.

Cerita bagaimana mereka bertemu adalah usaha melawan keputusasaan.

Wade yang patah harap setelah tahu kanker yang menggerogoti membuat hidupnya tak akan lama. Sebab ingin sembuh agar bisa hidup dengan kekasihnya, ia percaya pada janji kelompok teroris. Sementara Scott Lang, yang ahli bobol brankas dan menerobos rumah, karena melakukan pencurian di rumah Dr. Pym.

Wade Wilson akhirnya menerima prosedur penyembuhan yang membuatnya terlahir baru. Kekasih Vanessa ini tiba-tiba mewarisi “ilmu Rawarontek” dengan paras tidak lebih bagus dari ubur-ubur. Ia kini berbahaya sebagai killing machine dengan hati pecinta yang rapuh.

Scott Lang tidak mengalami pergumulan sejenis. Pencurian yang dilakukannya adalah skenario yang sudah diatur Dr. Hank Pym. Pym memang mencari orang yang berada di titik nadir hidupnya. Perlahan-lahan, ia mengubah pecundang ini menjadi lelaki berguna dengan teknologi temuannya. Ia ikut menyelamatkan teknologi dari salah guna maniak.

Wilson Wade kemudian menjadi Deadpool, Scott Lang menjadi Ant-Man.

Selebihnya, pada seri pertama, kita melihat Deadpool dan Ant-Man yang membuktikan diri dengan segala macam aksi-aksi heroik, kekonyolan, hingga aksi-aksi “amoral” yang menjauhkan mereka dari citra pahlawan super berakhlak mulia. Mereka sekadar lelaki yang ingin bermakna pada apa yang mereka cintai dengan sangat.

Keluarga adalah koentji!
Pada seri kedua, kita melihat spirit yang sama. Masih tentang laki-laki yang melawan kehampaan dan berusaha berjuang bagi cinta sejatinya. Akan tetapi, pada narasi Deadpool, spirit ini malah dirusak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun