Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Puisi | Buku Peringatan

12 Mei 2018   08:03 Diperbarui: 14 Mei 2018   17:07 2447
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

peringatan akan tumbuh dan besar sebagai buku
kamu adalah daftar isi, dari halaman-halaman
belum dihitung. dari lembaran
yang masih lugu. pada mulanya.

desa atau rasa sakit. kota atau apa yang menghalalkan segala
mungkin akan leleh sebagai tinta,
mungkin tidak. mungkin hanya dari darah
kamu sendiri karena ambisi membakar.

mereka memelihara kutukan orang-orang di mimpimu
dengan siksa tidur di saat waktu hanyalah
penjumlahan uzur. mereka merawat bosan
di hari-hari memohon kematian lebih cepat

jangan tinggalkan aku...
kesendirian kini menjadi horor

kau berpikir akan wasiat
tentang pemakaman sederhana
serta sisa-sisa nafas dan kata-kata terakhir
tentang permohonan maaf.

tapi sudah terlambat, Tuan!

***

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun