Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Menakar Skuad Juventus Musim Depan

6 Agustus 2017   13:02 Diperbarui: 7 Agustus 2017   13:34 1869
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar: Juventus.com

Pada pergantian ini, Juventus terlihat lebih seimbang dalam bertahan dan menyerang. Lebih tenang meredam pergerakan gelandang dan penyerang Hotspurs terlebih sesudah Kane, Delle Ali dan Eriksen digantikan. Rotasi di lini serang juga terlihat lebih hidup dengan masuknya Bernardeschi dan Moise Kean.

Catatan saya, senada dengan harapan Barzagli, untuk kebutuhan melewati musim domestik yang diperkirakan lebih sengit dan Champions League yang lebih seru, Juventus masih membutuhkan satu bek tengah yang sudah selesai dengan cara bermain di Serie A yang disebut-sebut lebih mengutamakan taktik. Kebutuhan ini untuk melapis Barzagli dan Chiellini yang mulai menua. Di sisi kiri dan kanan, pekerjaan Allegri rasanya hanya membuat De Sciglio lebih cepat nyetel. Sementara Rugani sendiri harus selalu diberikan kepercayaan untuk masuk tim utama, terutama pada laga-laga berat. 

Selain itu, karena kita berbicara tentang sistem bermain, di lini tengah, duet jangkar Khedira-Pjanic belum tergantikan. Keberadaan amunisi muda baru seperti Rodrigo Bentancur semoga akan dimaksimalkan memberi "warna Latino" yang lebih estetis. Maksud saya, kemampuan melepas umpan-umpan yang menyihir ala Pogba atau Pirlo sebagai karakteristik yang redup di musim kemarin harus kembali dihadirkan.

Bagaimana dengan lini serang?

Lini serang Juventus musim depan adalah komponen yang menjadi prioritas perbaikan jika dilihat dari fokus transfer mereka. Selain meminjam Douglas Costa dari Bayern Munchen, pembelian Bernardeschi memberikan Juventus opsi tambahan terhadap dominasi trisula Mandzukic-Higuain-Dybala. Terutama ketika tim memilih bermain dengan strategi serangan cepat lagi taktis. Satu hal yang perlu diperhatikan adalah keberadaan Moise Kean. Anak muda produk akademi Nyonya Tua ini tampil asik ketika melawan PSG di Amerika. Sudah waktunya dia dimatangkan dengan menit tampil yang lebih sering. 

Hanya saja, khusus Dybala yang diharapkan sebagai pewaris sejati nomor paling sakral di sejarah Juventus sesudah Delpiero, masih sering tidak konsisten dalam laga-laga besar. Pada saat melawan Barcelona di semifinal pertama Champions League, Dybala tampil efektif dan bikin gol. Ketika menghadapi Real Madrid di final, melempem luar biasa. Serupa amatir. Dybala harus lebih sering konsisten dan bersamaan dengan hadirnya Costa, Bernardeschi dan Kean serta Pjaca, Allegri kini memiliki sumberdaya yang kompetitif.

Dengan penggambaran amatir atas sistem bermain dengan melihat dua kompenen utama di atas, maka seperti awal kedatangannya ke Juventus Stadium, Allegri akan menemukan formula yang tepat. Sistem 4-2-3-1 yang berangsur-angsur mentransformasi warisan Conte kini dihuni wajah baru yang didominasi barisan penyerang.

Dalam bahasa lain, skuad untuk musim 2017/2018 menjanjikan citarasa Nyonya Tua yang lebih enerjik. Skuad ini berpotensi lebih eksplosif menyerang atau sama mengatakan jika Juventus sedang dalam transisi menuju mazhab menyerang dengan darah muda (?). Era BBC sedang tutup buku. Dus, Jangan juga lupakan pesan Agnelli, proyek Juventus di Serie A dan Eropa baru dimulai. Sejarah baru sedang ditulis. 

So, apalah arti kepergian Bonucci? Nothing!     

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun