Mohon tunggu...
S Aji
S Aji Mohon Tunggu... Freelancer - Nomad Digital

Udik!

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

[Ngeluh dari Pinggiran] Sesaknya Gagal Log in

15 Oktober 2016   09:05 Diperbarui: 15 Oktober 2016   09:42 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

2013, Pebruari, sa mulai menulis disini. Baru menuju usia 4 tahun.

Sejak awal sa sudah sadari menulis adalah perjuangan mental. Apalagi ketika tahu pak Axtea 99 bahkan menjadikan menulis sebagai perjuangan menunda pikun, dan itu dilakukan lewat Kompasiana! Juga ketika tahu kalau Opa Tjipta menulis untuk menjaga kesehatan dan mengingatkan yang muda-muda. Sa makin semangat melawan problem mental sendiri.

Menulis juga adalah perjuangan warga untuk menyuarakan isi pikiran dan hatinya agar tidak selalu dimakan oleh pemberitaan yang isinya kelakukan elit, anak-anaknya, juga selebiritis, gaya hidup dan skandal-skandalnya. Pakde Bamset adalah salah satu yang bersetia di garis ini.

Menulis di Kompasiana juga adalah sarana belajar sejarah dan kebudayaan dari negeri-negeri tetangga, seperti diantaranya, yang dilakukan Mba Weedy dan Mba Kiara. Termasuk memahami kebudayaan dalam renungan antropologis seperti yang dilakukan Om Felix Tani. Sesekali Prof Tidak Tahu Pakai Celana, Pebrianov ikut ambil bagian.

Kompasiana ada dan hidup karena konten yang plural, majemuk, dan diramaikan oleh segala macam usia dan sudut pandang. Kompasiana adalah perintis dan katalisator munculnya suara-suara warga dari mana saja dan kapan saja.

Kompasiana adalah senjata warga biasa berhadapan dengan ketidakwarasan hidup berbangsa dan bernegara. Betul to?

Disinilah, dalam idealisasi—cieeh, bahasa sempruul---seperti itu, menulis dalam kondisi susah log ini sungguh-sungguh gulat penderitaan batin Min’s. Sa kira kami menulis bukan untuk terkenal. Menulis untuk berbagi waras.

Sumber: IG indopostgram
Sumber: IG indopostgram
Apalagi dengan posisi seperti sa.

Sa ini terus terang udik. Jadi kalau teman-teman K’ers kasi resep bersihkan ini bersihkan itu, ganti Chrome dengan Mozilla atau Opera mini, tetap sa bingung. Petunjuk baik mereka itu sepertiformula  kimia yang ketika sekolah SMA sering sa buang di belakang kantin.

Baru lagi, yang macam sa ini menulis dari pinggir sungai di Kalimantan Tengah.

Min’s, supaya kam semua tahu, menulis dalam kondisi susah akses internet karena sinyal tidak setia—tiba-tiba EDGE, terus H+, lalu hilang sama sekali—itu bukan perkara mudah. Belum lagi sa mau pasang gambar sendiri, belum lagi mau kutip artikel yang harus dicari lewat googling. Ini semua sering meminta sabar berlebih hanya untuk menyiapkan sebuah draft artikel atau puisi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun