Mohon tunggu...
Tuti Nurdian
Tuti Nurdian Mohon Tunggu... Akuntan - Mahasiswi

Universitas Nusa Putra

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pengaruh Deficit Ekonomi terhadap Bisnis

22 Juni 2021   11:59 Diperbarui: 22 Juni 2021   14:49 122
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
KORANSulindo.google.com

Semua orang yang sedang menjalankan bisnis pastinya ingin bisnis tersebut berjalan dengan baik dan juga ingin bisnis tersebut berkembang dan menguntungkan seperti apa yang doharapkan. Semua pebisnis akan melakukan apa saja, seperti berkreativitas danberinovasi karena ingin mencapai tujuan yang diharapkannya harus tercapai. Namun, setiap pebisnis tidal semuanya mengalami keuntungan ada juga yang mengalami kelonggaran daripada biasanya. Ketika dalam kondisi itu, maka pebisnis mungkin mengeluarkan modal yang lebih besar dari pada pendapatan yang dihasilkannya.

Dalam lingkungan perbisnisan deficit adalah hal yang sering terjadi maka ini dikatakan hal yang normal. Dalam bisnis, pasang surut pendapatan bisnis bukanlah hal yang mengejutkan, khususnya bagi perusahaan yang sudah banyak memiliki pengalaman yang Panjang dalam bidang yang sedang dijalaninya. Namun, dampak tersebut pebisnis harus memahami dan meminimalisir bagaimana cara terbaik agar bisa memperbaiki serta menghadapi semua masalah yang dihadapinya. Maka dengan itu , mari kita berikan penjelasannya.

Apa itu Deficit Ekonomi ?

Sebelum membahas pengaruh deficit ekonomi terhadap bisnis, terlebih dahulu kita mencari tahu, apa itu deficit ekonomi? Dalam hal sederhananya, Deficit ekonomi adalah suatu kondisi keuangan yang dimana pendapatan tidak seimbang atau kurang dari modal yang kita keluarkan. Ketika biaya pengeluaran melebihi biaya pendapatan itu dipastikan kondisi keuangan kita berkurang, Itulah yang terjadi Ketika negara atau perusahaan sedang mengalami deficit. Deficit juga dapat diartikan sebagai suatu kondisi yang sedang kekurangan deficit keuangan karena banyaknya jumlah pengeluaran yang melebihi dari pendapatan. Itu mengakibatkan kas yang menjadi menurun dan jika semua itu terjadi dan dibiarkan akan mengakibatkan kebangkrutan suatu perusahaan tersebut. Itu sebabnya kita perlu mencari strategi yang tepat dalam menghadapi deficit dan agar semua keuangan yang dihasilkan berjalan dengan semestinya.  

Deficit ini sering terjadi dalam pembelanjaan negara atau kas perusahaan. Namun dengan demikian, deficit bukan hal yang baru dalam dunia bisnis ataupun dalam pembendaharaan negara. Deficit juga merupakan selisih anggaran dan pendapatan dengan angggaran belanja yang nilainya lebih buruk, pengeluaran pembelanjaan lebih besar dari pada pendapatan yang dihasilkannya. Jika sebuah perusahaan atau negara mengalami deficit maka pengeluaran mereka lebih besar dari pada pendapatannya. Kata deficit ini sangat popular dan bukan kata yang asing di dunia bisnis maupun ekonomi, maka dari itu kita tidak heran karena kita sering mendengarnya.

Macam – Macam Deficit 

Defisit memiliki dua jenis yang dialami oleh sebuah perusahaan ataupun negara, yaitu :

  • Deficit Anggaran, Deficit anggaran ini terjadi di suatu negara, yakni pengeluaran negara lebih besar daripada pendapatan yang diterima oleh negara disetiap tahunnya.
  • Deficit Perdagangan, Deficit pedagangan ini terjadi apabila suatu negara memiliki nilai impor negara lebih besar dari pada ekspornya, dampak dari deficit ini adalah negara memiliki hutang lebih banyak kenegara tersebut, dan juga dapat menyebabkan penurunan nilai mata uang domestic dan pengurangan lapangan tenaga keja.

Faktor Yang Menyebabkan Terjadinya Deficit

Dalam Kondisi deficit sangat sering bahkan umum terjadi dikalangan bisnis ataupun suatu Negara, terutama pada negara – negara yang sudah berkembang. Apa penyebab dari deficit anggaran ? yaitu, yang pertama, Mempercepat pertumbuhan ekonomi dilakukan dengan berbagai macam hal, seperti investasi, pembangunan dan juga berbagai macam lainnya. Karena adanya pembiayaan bangunan, ini biasanya bertujuan untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi dan menjamin kesejahteraan masyarakatnya. Kedua, karena adanya Daya beli masyarakat rendah, ini terjadi karena rendahnya daya beli masyarakat terhadap barang dan jasa yang dibutuhkan untuk keperluan sehari-hari. Ketiga, Karena adanya Nilai tukar mata uang melemah, Negara yang berkembang biasanya melakukan pinjaman ke luar negeri untuk membiayai kebutuhan pembangunan.

  Keempat Karena adanya Realisasi penerimaan ,Ini terjadi Pemotongan  budget juga sering dilakukan pada beberapa program karena penerimaan negara tidak mencapai target yang diinginkannya. Dan yang terakhir Karena adanya Pengeluaran saat Inflasi, pemerintah selalu menggukan standar harga yang ditetapkan. Harga yang telah ditetapkan biasanya selalu meningkat di setiap tahunnya yang diakibatkan karena adanya inflasi. Inflasi sering terjadi biasanya tidak diperhitungkan sebelumnya, maka dari itu semua beban biaya untuk program pemerintah akan selalu meningkat sedangkan anggarannya tidak berubah. Keinginan cepat pertumbungan ekonomi juga merupakan faktor penyebab deficit.

Pengaruh Deficit Terhadap Bisnis

Ketika suatu bisnis berhadapan dengan deficit, tentunya sangat berpengaruh. Contoh kecilnya, ketika deficit bisnis yang salah sasaran atau sering disebut menurun karena salah dalam mengelola bisnisnya, tentu kita harus mencari modal agar tetap mampu memenuhi kebutuhan. Selain itu Inflasi juga mempengaruhi bisnis ini mengakibatkan efek negative yaitu seperti harga barang atau jasa yang naik secara keseluruhan.  Ini menyebabkan inflasi karena biaya yang dikeluarkan mampu memberikan keuntungan yang sangat singkat. Dengan demikian, pebisnis harus tetap membayar upah karyawannya.

Pengaruh lainnya yaitu mengurangi pendapatan riil  efek dari ini adalah berkurangnya pendapatan rill yang sesungguhnya,mengakibatkan tingkat konsumsi dan jumlah tabungan atau kasnya mengurang. Kemudian peningkatan pengangguran akan lebih meningkat dikarenakan oleh deficit ekonomi ini. Ketika suatu perusahaan berinvestasi dan invests tersebut menurun , ini akan berakibat penurunan tingkat kesempatan kerja. Sebagai salah satu akibatnya adalah akan meningkatkan Resiko terjadinya PHK atau Pemecatan tenaga kerja, dengan kata lainnya adalah peningkatan pengangguran. Tidak hanya pengangguran saja jika kita berinvestasi ekonomi yang rendah juga membuat dunia bisnis menjadi lemah. Disebabkan karena tidak sedikit perusahaan yang bergantung pada investasi untuk bisa terus menjalankan bisnisnya. Oleh karena itu dampak tersebut juga dirasakan oleh seluruh masyarakat.

Pengaruh deficit ekonomi terhadap bisnis sangat signifikan dengan arah yang negatif terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Konsumsi dan tabungan juga mempengaruhi bisnis ini sering terjadi karena adanya deficit anggaran akan mengurangi pendapatan riil masyarakat, akibat dari ini adalah akan mengurangi tingkat konsumi dan tabungan, padahal ini sangat banyak memiliki peran penting untuk mendorong suatu perusahaan yang berinvestasi. Jika suatu tingkat tabungan menurun, maka tingkat investasi juga akan ikut menurun. Deficit ini pun akan mengacaukan variable ekonomi bisnis, artinya permintaan semakin menaik sedangkan pendapatan semakin berturun. Disisi lain juga semua harga produksi semakin meningkat.

Lalu bagaimana cara mengatasi deficit ekonomi ini ?

Dalam keadaan ini dapat diatasi dengan melakukan berbagai upaya, mau dalam bentuk pengeluaran ataupun penerimaan. Dalam mengatasinya diliht dari sisi penerimaan kita perlu melakukan peminjaman dari bank, ini akan membantu dan meningkatkan jumlah uang yang beredar dimasyarakat dan peningkatan barang yang diproduksi. Demikian pula dari sisi pengeluaran, Menerbitkan obligasi juga akan meningkatkan penyerapan uang masyarakat dan menambah pemasukan. Pengurangan pengeluaran rutin juga dapat membantu dalam mengatasi permasalahan ini  misalnyarapat, listrik, dan juga pengeluaran rutin lainnya. Memotong biaya program juga termasuk dalam mengatasi deficit ekonomi, pembiayaan beberapa program perusahaan .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun