Mohon tunggu...
tuti dede
tuti dede Mohon Tunggu... Guru - Guru SD

Saya merupakan Guru SD yang sudah mengabdi selama 32 tahun, dengan masa kerja saya yang tingal 8 tahun lagi saya ingin menuliskan cerita tentang dunia pendidikan yang bisa menginspirasi semua orang.

Selanjutnya

Tutup

Diary

Belajar mengenal bentuk Intervensi bagi ABK( Anak berkebutuhan khusus)

29 November 2024   20:54 Diperbarui: 29 November 2024   20:54 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

Secara umum,intervensi merupakan setiap tindakan yang bertujuan  untuk menginterupsi ,menghentikan /memodifokasisuatu proses,berupa traeatmen yang di lakukan untuk menghentikan ,mengelola atau mengubah jalan nya proses suatu penyakit atau gangguan.Intervensi pada anak berkebutuhan khusus adalah layanan terhadap anak yang mengalami resiko hambatan dalam aspek motoric ,komunikasi dan Bahasa,sosial emosi ,kognisi dan persepsi -sensori. Intervensi pada anak usia dini yang berkebutuhan khusus adalah upaya terstruktur untuk mendukung perkembangan anak sejak dini melalui pendekatan yang terarah dan individual.

Intervensi ini bertujuan untuk membantu anak mengatasi hambatan perkembangan, meningkatkan kemampuan mereka, dan memaksimalkan potensi yang dimiliki. Pendekatan ini melibatkan berbagai pihak, termasuk orang tua, pendidik, dan tenaga profesional, seperti terapis okupasi, terapis bicara, dan psikolog. Metode yang digunakan dapat berupa terapi individual, pembelajaran inklusif, serta penggunaan alat bantu pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan anak. Intervensi sejak dini sangat penting karena masa usia dini adalah periode kritis perkembangan otak, di mana anak memiliki peluang besar untuk mencapai kemajuan yang signifikan jika diberikan dukungan yang tepat. Selain itu, intervensi yang efektif juga melibatkan kolaborasi dengan keluarga untuk memastikan keberlanjutan dukungan di lingkungan rumah, sehingga anak dapat berkembang secara optimal baik dari segi akademik, sosial, maupun emosional

.Mengikuti anak mulai dengan memberikan motivasi,dengan ucapan maupun gestur pada anak dengan tujuan memberikan penguatan,ada program Son-Rise yaitu program yang melakukan pendekatan bermain dan memberikan motivasi pada anak,orang dewasa bergambung /jaoin dalam permainan sampai anak secara spontan mengarahkan interaksi orang dewasa.Membangun motivasi anak dengan melakukan kegiatan apa yang anak sukai atau menggunakan benda yang di minati anak.Bagaimana kita menjalin hubungan yang baik dengan siswa berkebutuhan khusus dengan car akita mau menerima kebutuhan belajar anak

.Penerimaan tidak menghakimi  anak dengan tidak memberikan libel pada anak  atau kondisi nya dengan penilaian baik/buruk atau benar/salah,dan mendorong anak untuk terlibaat berbagai aktivitas.Dapat menciptakan suasana dan mengekspresikan dengan gestus,mimic wajah dan melakukan kontak mata.Dengan adanya anak berkebutuhan khusus di sekolah kita maka kita harus memiliki pemahaman tentang rancangan intervensi melalui tenaga keteravian terlatih dan terprogram keterapian dapat konsisten melayani kebutuhan anak -anak berkebutuhan khusus untuk mencapai kesuksesan pencapaian perkembangan anak. Dengan mengadopsi pendekatan inklusif dan menggunakan strategi pembelajaran yang di sesuaikan sekolah dapat memastikan bahwa semua anak termasuk anak berkebutuhan khusus,memiliki kesempatan yang sama untuk belajar dan berkembang.

Pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus merupakan pendekatan Pendidikan yang di rancang khusus untuk memenuhi kebutuhan individu anak-anak yang memiliki berbagai macam keterbatasan baik fisik,mental,maupun emosional.Berikut beberapa poin penting mengenai pembelajaran untuk anak berkebutuhan khusus,bisa di lihat dengan karakteristrik diantaranya kemampuan beragam,keterbatasan fisik/mental,individualisasi,metode akomodatif. Untuk strategi pembelajaranya dengan penggunaan alat bantu,lingkungan yang mendukung serta Kerjasama yang baik dengan melibatkan orang tua dan pelatihan untuk guru.

Guru di tuntut untuk mengetahui perkembangan anak secara optimal,dalam kegiatannya guru harus mengetahui hambatan dan kemampuan anak,tentu saja tidak di lakukan secara profesional menggunakan prinsip -prinsip identifikasi dan penilaian (asesmen)agar bisa menentukan hambatan anak berkebutuhan khusus dengan baik,sehingga dapat menentukan cara penanganan sejak dinidan menentukan program dalam merencanakan penanganan sejak dini dan menentukan program dalam merencanakan penanganan permasalahan serta menentukan kegiatan belajar mengajar. Salam sehat dan tetap Bahagia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun