Mohon tunggu...
Tuti Aryati
Tuti Aryati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Rayuan Eksotisme Nusantara

15 September 2017   20:17 Diperbarui: 15 September 2017   20:25 410
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Siapa yang tak kenal dengan keindahan negeri kita, Indonesia? Beribu pulau, ratusan suku dan juga ratusan bahasa telah menjadi kekayaan negeri ini. Dengan garis pantai terpanjang di dunia, maka salahsatu keindahan negeri kita bersumber dari indahnya lautan dan pantainya. Maka, tidak heran jika Ismail Marzuki sampai menulis sebuah lagu berjudul "Rayuan Pulau Kelapa" yang bermakna keindahan negeri kita ini.

Namun, bukanlah berarti negeri ini hanyalah memiliki keindahan di pesisirnya. Daratan pesisir sampai dataran tinggi di puncak gunung, semuanya memiliki keindahannya sendiri dan tentu berbeda satu sama lainnya.

Hutan kita, khususnya di pulau Kalimantan adalah paru-parunya dunia. Memberikan sumbangsih yang tidak sedikit untuk tersedianya oksigen di dunia. Padang rumput yang luas di provinsi Nusa Tenggara Barat, menjadi savana yang menghidupkan keindahan sukma kita akan kekayaan alam Indonesia.

Selain keindahan yang tercipta alami oleh alam, keindahan lainnya pun dapat kita temukan dari karya manusia. Bangunan-bangunan baik itu yang dibangun zaman dahulu dan menjadi bangunan bersejarah, maupun yang dibangun sampai saat ini, adalah keindahan yang dibangun atas kemampuan bangsa kita sendiri.

Lihatlah Borobudur yang dengan tegaknya berdiri dan menjadi saksi bisu kelihaian kita dalam hal arsitektur. Keindahan ornamen serta ukliran yang terdapat di Borobudur, bahkan sempat dicatat oleh Sir Thomas Raffles, Gubernur Kolonial Inggris di Jawa, sekitar 200 tahun silam.

Keindahan pun dapat kita temukan pula dari produk suatu budaya, yaitu adat dan kesenian. Adat dan kesenian yang merupakan representasi dari alam dan kebiasaan, mampu menyuguhkan keindahan lain yang membuat negeri kita amat kaya akan keindahan. Maka, tak heran, dengan keragaman suku di negeri kita, budayanya pun semakin merebak, sehingga sangat sulit untuk menentukan jumlah yang pasti dari banyaknya budaya yang terdapat di negeri kita.

Maka, mengapa kita masih suka mendambakan untuk pergi ke luar negeri sekadar untuk menikmati keindahan padahal negeri kita sudah kaya akan keindahan. "Rumput tetangga memang terlihat lebih hijau", mungkin ungkapan itulah yang tertanam pada benak beberapa warga Indonesia, namun, untuk apa melihat rumput tetangga jika kita bisa lebih menghijaukan dan menghidupkan keindahan rumput kita sendiri?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun