Mohon tunggu...
Tuti Anggraeni
Tuti Anggraeni Mohon Tunggu... -

tak ada yg istimewa ttgku\r\n\r\nsy byk membaca terutama yang berlabel puisi isinya bikin pusing sbb byk puisi yg isinya berita/cerita\r\nsy jd sangsi jgn2 puisi sy isinya jg "berita'.\r\nmnrt antum puisi sy begitukah? mohon masukannya,sy menerima kritik dgn senang hati\r\nterima ksh

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerpen Legenda Ratu Pantai

1 Agustus 2010   02:31 Diperbarui: 26 Juni 2015   14:24 2347
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Malam tahun baru adalah malam yang kami tunggu tunggu.kami berencana pergi ke Pelabuhan ratu untuk menghabiskan malam tahun baru disana.Kebetulan aku juga belum pernah pergi ke sana.Ketika teman temanku mengajakku ke Pelabuhan ratu aku mengiyakan.Sehari sebelum tahun baru kami sudah bersiap siap pergi,karena kami tak mau kehabisan kamar.Siang hari aku dan beberapa temanku meluncur ke sana dengan menggunakan mobil pribadi milik Seno, jalanan belum terlalu padat.beberapa jam kemudian tibalah kami ke tujuan.Kulihat dari kaca mobil langit sore membayangi langit yang biru terlihat cantik di ujung laut.Sambil mencari hotel yang bagus kami berjalan mengelilingi pantai.Setelah dua jam kami mengelilingi pantai kami tiba di sebuah hotel kecil yang terlihat asri dengan kamar kamar yang berjajar seperti kos kosan dengan restoran dan sebuah diskotik kecil di depan jalan.Memasuki hotel itu kulihat semua kamar mempunyai nomer tiga belas yang membedakan hanyalah huruf disisinya.Menjelang magrib kami masuk dalam sebuah kamar tidak besar tapi bergaya mewah dengan lukisan ratu selatan di dinding dan dua buah tempat tidur besar dan kecil.Kami menyewa dua buah kamar untuk kami berempat.

Setelah membersihkan diri kami bertemu lagi untuk makan malam dan untuk pesta tahun baru tentunya.Tak ada yang istimewa disini hanya orang orang yang berkumpul di pinggir pantai sambil berpesta dengan suara alunan musik yang hinggar binggar.kami memandangi orang orang yang berlalu lalang sambil menikmati dinginnya angin malam dan debur ombak.Setelah melihat suasana restoran dan diskotiknya akhirnya kami memutuskan untuk makan malam di teras kamar.Hingga tengah malam kami masih saja betah duduk duduk di teras.Tahun baru disini tak seperti dalam bayanganku tak semarak Jakarta pikirku kecewa hanya sekumpulan orang orang yang sedang berpesta pora.Lewat tengah malam aku mulai masuk kamar,teman temanku mereka masih asyik di luar.Karena penuh dengan keributan aku tak bisa memejamkan mata dan aku masih sendiri di kamar itu dalam ruanganyang gelap aku termenung sendiri berpikir apa yang orang orang kerjakan di luar dan apa yang mereka tertawakan..Termenung sendiri pikiranku melayang entah kemana tak menentu.

Diruang temaram pikiranku terasa kosong hampa aku bahkan lupa dengan keberadaan diriku tak ada lagi suara tawa atau hinggar binggar musik yang memekakkan telinga.Hinggaku sadari seseorang menjerit memanggil namaku.Aku terbangun seolah seperti mimpi semua temanku sudah ada di hadapanku saling berpandangan.

“Ada apaan sih?” Kataku bertanya bingung meminta penjelasan.

“Ada apa?” Temanku Seto malah balik bertanya.

“Ya, ada apa? Aku lagi tidur enak enak di bangunin.” Kataku mengeluh.

“Jadi kau tidur?” Katanya tak mengerti sambil berpandangan satu sama lain.

“Ya,lantas kenapa menjerit depan muka aku?” Kataku meminta penjelasan.

“Tadi kulihat banyak asap di sini.Lalu aku masuk ku pikir ada yang terbakar lagi pun kutengok mata kau terbuka kupikir kau kenapa napa.” Kata Seto memberi penjelasan.

“Asap? Asap apa?” kataku heran.

“Entahlah.” Katanya bingung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun