Tgl 9 mei 2018 kemarin Malaysia telah tercipta sejarah baru,koalisi parpol oposisi (PH/Pakatan Harapan) Â telah mengalahkan parpol gabungan pemerintah yang selama ini selalu mendominasi politik Malaysia.Â
Demokrasi berada ditangan Rakyat bukan para pemimpinya,maka ketika Rakyat menginginkan seorang pemimpinya berganti dan tidak mau diganti,disitulah Rakyat menggunakan kuasanya. Rakyat Malaysia tepatnya kemarin telah menentukan pilihanya untuk lima tahun kedepan dan siapa yang memimpinya.
Dengan dikomandoi Tun Dr Mahatir Muhammad parpol koalisi Malaysia ahirnya dapat mengalahkan gabungan parpol pemerintah (BN) yang selama ini selalu menang sejak sekian lama.Â
Tidak dipungkiri,dengan rekod selama 22 tahun memimpin Malaysia Mahatir masih disukai rakyat Malaysia,PH Â yang dikomandoinya kemarin telah membuktikan itu kalau beliau masih diharapkan oleh Rakyat malaysia untuk memimpinya. Karena menurut mereka "Malaysia kini sudah rusak oleh pemimpin yang sekarang lakukan,dan Mahatir diharapkan dapat memperbaiki keadaan itu" kata orang malaysia.
Gabungan parpol pemerintah (BN/Barisan Nasional) yang dikomandoi Datuk Sri Najib Tun Abdul Rajak yang selalu menepis tuduhan-tuduhan mengenai korupsi dana 1MDB,kini harus menerima kenyataan kalau rakyat malaysia sudah tidak mau lagi dipimpin oleh Najib.Â
Sehingga tulisan ini ditulis,PH sudah jauh meninggalkan perolehan kursi diparlemenya meninggalkan BN dan sudah dipastikan sendiri oleh Mahatir ketika mengadakan konferensi pers di Petaling Jaya pada jam 3 pagi tadi "kalau PH sudah cukup kursi untuk  bisa membentuk kerajaan"
Gelombang perubahan itu terjadi bukan hanya dipemerintahan pusat saja,tapi juga disemua pemerintahan daerah/negri atau provinsi diseluruh malaysia. Dari 13 Negri dimalaysia yang mengadakan pemilu,
7 Negri diantaranya dimengangi oleh PH dan PAS 2 Negri,dan Sabah masih belum ditentukan disebabkan perolehan kursi DUNnya sama perolehanya antara PH dan BN 29-29 yang 2 kursi lagi dimenangi oleh parpol daerah.
Kang Yana,Shah Alam Â
