Mohon tunggu...
Tunas Melati
Tunas Melati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis buku anak dan parenting.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Menciptakan Jejak Keteladanan Melalui Optimalisasi Peran Ibu

6 Oktober 2022   09:44 Diperbarui: 6 Oktober 2022   09:57 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

"Ibu, mengapa surga ada di telapak kaki ibu? Bukan di telapak tangan?" tanya seorang anak di sebuah perjalanan. Sang ibu tertegun mendengarnya, lalu tersenyum. Sang ibu menyimpan gelisah dalam diam. Ia memandang ke luar jendela menyaksikan rumah-rumah dan pepohonan seolah berjalan sangat cepat.

Bukankah telapak tangan yang dapat memberikan belaian dan sentuhan bagi anak di awal kehidupannya adalah hal terpenting? Gumam sang ibu. Pertanyaan anak yang berusia enam tahun itu, seakan mengajaknya untuk menyingkap makna yang terkandung dalam pernyataan "surga di telapak kaki ibu".

Telapak kaki adalah bagian tubuh yang dapat menciptakan jejak perjalanan. Langkah-langkah kaki itulah yang kemudian akan menjadi jalan surga. Di telapak kaki ibu pula terdapat tilas dalam membesarkan dan mendidik anaknya sejak dari masa kehamilan hingga akil baligh.

Seorang psikolog anak bernama Vanessa Lapointe mengatakan, setiap anak telah memiliki karakter sejak lahir dan karakter itu akan semakin terlihat seiring perkembangan dan pertumbuhan anak. Pernyataannya sejalan dengan sebuah penelitian mutakhir yang membuktikan bahwa, karakter anak tidak terbentuk saat ia telah dilahirkan. Namun, sudah terbentuk saat masih di dalam kandungan.

Gerakan dan kontraksi uterus membuat bayi tumbuh dan berkembang. Jika selama mengandung, seorang ibu sering marah dan tegang, maka gerakan uterus pun akan kasar dan tidak stabil, begitu juga sebaliknya. Saat itulah, sebuah karakter sudah tertanam pada anak.

Perjalanan ibu dalam membesarkan anak merupakan sebuah proses dalam membangun pikiran anak. Pernyataan "Surga di telapak kaki ibu" bukanlah sebuah tuntutan hak ibu terhadap anaknya, bahwa anak harus tunduk dan patuh pada ibu. Namun, lebih pada kewajiban ibu agar setiap jejak langkah kakinya dapat mengantarkan anak ke surga. Karena, anak akan melihat dan mencontoh jejak sikap dan perilaku ibu sebagai madrasah pertama.

Nah, lalu bagaimana langkah dan tahapan seorang ibu menjalankan perannya? Baik perannya sebagai individu perempuan, sebagai istri, sebagai ibu, dan sebagai agen pembawa perubahan bagi masyarakat di sekitarnya. Berikut hal-hal yang dapat dilakukan:


1. Meningkatkan Kualitas Diri
Seorang perempuan harus senantiasa meng-upgrade dirinya dengan berbagai ilmu. Terus belajar agar bisa mengembangkan diri dan berdampak bagi sekitarnya. Pertama, ilmu pengasuhan. Tingkatkan kemampuan diri dalam bidang pengasuhan dengan cara belajar pada ahlinya. Supaya level kualitas diri sebagai ibu yang mendidik anak juga meningkat karena selalu memprioritaskan anak dan keluarga.

Dengan meningkatkan kapasitas diri dalam menjalankan peran sebagai ibu, sebagai guru dan sekolah utama bagi anak, maka anak-anak akan merasa senang dan bangga dididik oleh ibunya. Jika para ibu mampu menghadirkan pola pendidikan yang benar di rumah, maka diharapkan para ayah akan memiliki keinginan tinggi untuk terlibat dalam proses pendidikan anak. Gali ilmu sebanyak-banyaknya dan praktikkan ilmu itu bersama anak-anak.

Kedua, ilmu manajemen pengelolaan rumah tangga. Kehidupan keluarga sangat dinamis dan kondisinya tidak pernah sama setiap waktu. Sehingga, para ibu juga perlu membekali dirinya dengan ilmu manajemen. Agar ia sukses menjadi manajer keluarga yang andal, keluarganya menjadi keluarga yang unggul dan produktif. 

Memiliki motivasi tinggi dalam bekerja, memiliki manajemen waktu yang baik, cekatan, dan mampu menangani kompleksitas tantangan yang terjadi. Dengan ilmu inilah, seorang ibu akan mengalami perkembangan peran dan pergeseran mentalitas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun