Mohon tunggu...
Tunas Melati
Tunas Melati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis buku anak dan parenting.

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Mengiringi Sukses Anak dengan Digital Parenting

30 September 2022   09:46 Diperbarui: 1 Oktober 2022   16:16 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi parenting digital (Sumber:shutterstock)

Teknologi informasi atau digitalisasi telah menjadi arus yang menghampiri setiap rumah. Orang tua dan anak menggunakan gadget dan mengakses informasi sudah menjadi fenomena. Apalagi sejak munculnya Covid-19, penggunaan gadget dan teknologi internet semakin meningkat. 

Data dari Kementerian Kominfo pada Juni 2019 menunjukkan, pengguna internet di Indonesia mengalami peningkatan hingga 10,2 persen tiap tahun. 

Penggunaan aplikasi via internet memang menjadi alternatif terbaik untuk memudahkan keperluan belajar, bekerja, dan konsultasi kesehatan. 

Di antara mereka yang terpapar internet adalah anak-anak. Mengingat banyaknya konten negatif dan konten orang dewasa di dunia internet, maka peran orang tua menjadi sangat krusial. 

Jika tidak berhati-hati, anak akan terkontaminasi beragam dampak negatif dari perkembangan teknologi. Sebaik apa pun peran media digital bagi perkembangan kehidupan, ada efek samping yang cukup mengerikan. Terlebih untuk anak-anak yang belum dapat memfilter dengan baik pesan yang diterimanya. 

Tidak sedikit orang tua yang mengeluh dan merasa sulit menemukan cara terbaik dalam mengasuh anak pada era digital ini. Namun, menjauhkan anak dari teknologi digital juga bukanlah jalan keluar terbaik karena anak tumbuh bersama teknologi. 

Bisa jadi, jika hal itu dilakukan, justru akan menimbulkan masalah baru bagi anak. Bukan tidak mungkin anak akan menjadi sosok yang merasa terkucilkan dari pergaulan sesamanya.

Menurut Founder Institut Ibu Profesional, Septi Peni Wulandani, literasi digital menjadi hal yang wajib dipahami anak-anak pada era sekarang ini. Hal ini karena literasi digital bagi anak generasi masa kini bukan lagi urusan melek digital, melainkan melatih struktur berpikir anak untuk tidak mudah percaya atau sceptical thingking pada era banjirnya informasi ini. Juga untuk melatih adab memasuki dunia digital, dan senantiasa mengasah keterampilan berpikir tingkat tinggi lewat segala hal di era digital.

Untuk itulah orang tua perlu melakukan strategi menghadapi pemanfaatan benda digital. Hal yang paling bijak adalah berusaha berpikir positif dengan tetap menoleransi kehadiran teknologi digital. Manusia di era ini membutuhkannya sebagai penunjang kehidupan. 

Orang tua, terutama ibu hendaknya mau menyesuaikan diri dengan zaman sang anak tumbuh dan berkembang. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun