Mohon tunggu...
Tumangger z
Tumangger z Mohon Tunggu... Penulis - Aksara

La Tahzan, Yakinlah semua berawal dari kecil, tidak ada yang mudah kecuali kita bersungguh-sungguh untuk memudahkannya atas kehendak-Nya pula

Selanjutnya

Tutup

Money

Kelapa Sawit Bergema Jadi Tandan Primadona

12 Desember 2019   21:40 Diperbarui: 12 Desember 2019   21:43 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.thestar.com.my

Setelah beberapa tahun terpuruk dalam kelemahan tonase ekspor ke luar Negeri, kini CPO mulai bangkit dari cekaman harga yang seharusnya menjadi miliknya. Ya, beberapa tahun terakhir sebelum dikenal adanya biodiesel maka keluhan rakyat se-Indonesia menjadi bergema diantara tandan-tandan yang berserak seperti harga rujak, pasalnya dulu ia menjadi Tanaman  primadona, tetapi setelah harga tak menjaminnya lagi maka ia semakin dipandang sepele oleh pemiliknya, tak bernilai dan tak semenawan rupiah yang sebelumnya.

Namun syukur kabar gembira menjelang akhir tahun 2019 ini ia kembali menjadi sorotan terbaik di mata dunia, ia kembali ditimang-timang pemiliknya yang sebelum itu ia biarkan bahkan tak di asuh sebagaimana dulunya dirawat seperti baby kesayangan.

Mendengar kabar akhir-akhir ini tentang biodiesel yang dikenal dengan pencampuran minyak solar dan minyak sawit ini sangat memberi kabar keuntungan yang cukup istimewa, keberhasilan dan penemuan energi terbarukan seperti itu pula yang kini mampu mendongkrak harga dan mengembalikan derajatnya yang sempat terpuruk.

Dari hasil temuan itu kemudian akan ditingkatkan kembali dengan menambah persentase tambahan minyak mulai dari B20, B30 dan B40, yang akan di lakukan mulai dari tahun 2020 hingga seterusnya. Untuk meningkatkan campuran ke B30 membutuhkan sekitar 10 juta ton minyak sawit dan untuk meningkatkan setiap sepuluh persennya membutuhkan  banyak jumlah tonase CPO. Sementara itu, menteri koordinator bidang kemaritiman dan investasi Luhut Binsar Panjaitan mengatakan adapun upaya melakukan peningkatan persen pencampuran biodiesel hanya bisa pada B50 saja, sebab pasokan minyak di Indonesia saat ini tidak mampu me ncukupi jika dilakukan peningkatan lebih. Untuk itu pemerintah melakukan replanting pada tanaman-tanaman tua dalam peningkatan produksi serta demi menjaga keberlanjutan ketersediaan minyak untuk menciptakan pasar biodiesel tetap stabil.

Perihal harga tandan buah segar, sekiranya petani tidak perlu risau lagi, biodiesel sudah menjawabnya sebagai solusi yang tepat saat ini. Bukankah hukum ketersediaan produk berpengaruh terhadap kenaikan harga, semakin melimpah suatu produk maka akan semakin rendah harga di pasaran. begitu juga sebwliknya. namun produksi dimasa sekarang, jangankan berlebih, bahkan kekurangan produksi. Dan ini menjadi Kabar bahagia bagi petani sawit, mereka tidak perlu khawatir apalagi  mengkeluhkan harga sawit sebagaimana tahun sebelumnya, sebab apabila biodiesel ini akan terus berlanjut, bisa dipastikan harga akan terjamin karena kebutuhan produksi masih belum terpenuhi.

Biodiesel juga sudah menjadi lirikan mata dunia, bahkan saat ini beberapa negara di Eropa sudah menetapkan untuk mengimpor biodiesel 8% sampai 18% pertahunnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun