Mohon tunggu...
Rico Nainggolan
Rico Nainggolan Mohon Tunggu... Wiraswasta - quote

hiduplah layaknya bagaimana manusia hidup

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sumpah, Pemuda Toba Harus Kolaborasi

27 Oktober 2022   21:57 Diperbarui: 27 Oktober 2022   22:14 124
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumpah Pemuda merupakan suatu pergerakan kemerdekaan Republik Indonesia yang dilakukan oleh para pemuda-pemudi Indonesia dengan menyatakan janji satu tanah air, satu bangsa, dan satu bahasa. Pengamalan nilai-nilai Sumpah Pemuda yang harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari sendiri diantaranya nilai gotongroyong, patriotisme, musyawarah, cinta tanah air, kekeluargaan, persatuan, cinta damai, dan tanggung jawab.

Maka nilai -- nilai ini jugalah yang harus ditanamkan kaum milenal Toba didalam diri masing-masing demi terwujudnya Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia. Karena sejarah bangsa ini telah membuktikan, bahwa generasi Milenial memiliki peran yang sangat penting didalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Terbukti dengan adanya Kongres Pemuda-pemudi Republik Indonesia yang menjadi salah satu barometer gerakan kemerdekaan Indonesia yang mampu melahirkan satu ideology penting bangsa ini, yakni Sumpah Pemuda. Jika dikaitkan dengan nilai-nilai yang terkandung didalam Sumpah Pemuda, maka sudah sepantasnya kelompok  Milenial Toba mengedepankan nilai-nilai tersebut dalam membangun Parisiwata dan dalam menjalin hubungan kekerabatan setiap anak muda Toba. bahwa nilai yang paling penting didalam partisipasi kaum milenial dalam membangun pariwisata Danau Toba adalah adanya nilai Cinta tanah air, persatuan,cinta damai dan musyawarah.

Strategi peningkatan kualitas pemuda harus difokuskan pada, (1) Penguatan kapasitas kelembagaan, pengembangan peran dunia usaha dan masyarakat dalam menyelenggarakan pelayanan kepemudaan yang terintegrasi; (2) peningkatan partisipasi aktif sosial dan politik pemuda; dan (3) pencegahan perilaku berisiko pada pemuda terutama pada pencegahan atas bahaya kekerasan, perundungan, intoleransi, dan penyalahgunaan NAPZA. Bahwa peningkatan peran pemuda sebagai subjek pembangunan merupakan indikator dari kemajuan pembangunan pemuda yang terus didorong sebagai modalitas dalam pembangunan.

Dalam pembangunan, kedepannya pemuda memiliki peran sebagai berikut. Pertama, sebagai pemimpin yang memiliki kapasitas dan berdaya untuk berperan dalam berbagai forum strategis yang dapat membawa perubahan. Kedua, sebagai inovator dan pelaku perubahan, yaitu dengan berkontribusi dalam memberikan ide, inovasi, memobilisasi gerakan sosial untuk melakukan perubahan, serta perbaikan dalam masyarakat dan lingkungan sekitarnya. Ketiga, sebagai pemikir kritis dan pengawas, yaitu dengan berkontribusi untuk memberikan masukan pada program atau kebijakan yang dilaksanakan oleh Kementerian/Lembaga/Pemda dengan tujuan perbaikan kedepan Keempat, sebagai komunikator publik, yaitu dengan menjadi perpanjangan tangan K/L/Pemda (advokasi dan sosialisasi) dalam mendukung pelaksanaan program dan kebijakan pemerintah. Kelima, sebagai penerima manfaat yaitu dengan menerima manfaat dari program dan kegiatan pembangunan.

Akan tetapi, sampai pada saat ini, sejarah juga sudah membuktikan tentang perbedaan pendapat anatara golongan tua dan golongan muda terkait dengan kemerdekaan Indonesia. Dan hal itu harus disikapi secara positif, bahwa berdasarkan sejarah tersebut, golongan muda saat itu memiliki nilai persatuan dan nilai cinta tanah air yang sangat kuat. Dan sudah sepantasnya nilai tersebut juga dimiliki oleh golongan muda yang ada dikawasan Danau Toba saat ini, khususnya nilai persatuan dan kekeluargaan.

Bahwa kendala pembangunan Danau Toba saat ini secara umum adalah, kurangnya koordinasi anatara tiap lembaga yang menjadi factor penghambat kelancaran pembangunan. Dan ini merupakan salah satu dampak negative dari adanya Otonomi Daerah. Dimana setiap kepala daerah memiliki pemikiran sendiri-sendiri yang menyebabkan adanya kendala untuk saling koordinasi antara tiap pemerintah daerah dengan pemerintah daerah yang lain dan pemerintah daerah dengan pemerintah pusat, serta antara pemerintah daerah dengan lembaga-lembaga baik daerah atau pusat terkait. Nah, dalam hal ini, kelompok pemuda harus hadir sebagai representative tiap daerah untuk mengemukakan pendapat dan bermusyawarah untuk menghasilkan adanya suatu kesepakatan bersama terkait dengan arah pembangunan Danau Toba untuk disampaikan kemasing-masing kepala daerah dan menjadi sebuah Master Plan pembangunan Danau Toba yang benar-benar mengakomodir kepentingan dan nilai pembangunan yang sesuai dengan keinginan rakyat dan sesuai dengan nilai-nilai spiritual yang lahir dan berkembang di masyarakat yang berada dikawasan Danau Toba.

Dan tidak menutup kemungkinan, bahwa nilai-nilai sejarah pergerakan kelompok muda pada era kemerdekaan Indonesia, akan melahirkan dan mencatat sejarah baru bahwa Kelompok Muda Toba juga bisa melaksanakan Kongres Pemuda Toba guna menyikapi segala persoalan tentang arah Pembanguan Pariwisata Danau Toba dan segala jenis permasalahan didalamnya, baik sosial,ekonomi,lingkungan dan budaya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun