Mohon tunggu...
Duwi Satriyoaji
Duwi Satriyoaji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai, aku Aji seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi dari Universitas Ahmad Dahlan

Hanya sekedar memenuhi hasrat untuk corat-coret.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Evaluasi yang Perlu Diperhatikan oleh Konten Kreator

24 Juni 2021   01:08 Diperbarui: 24 Juni 2021   12:54 332
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ruang Kelas. Sumber Ilustrasi: PAXELS

Dalam mencari target audiens, seorang konten kreator harus mengetahui konten yang telah ia buat ditujukan kepada siapa, misal konten sebuah game, maka konten tersebut dapat ditujukan kepada anak - anak, para pria, serta player dalam game yang dijadikan konten. 

Dengan begitu konten yang di buat dapat lebih tertuju kepada khalayak yang benar - benar menyukai konten yang di buat. Setalah itu ada tren, tren disini juga dapat berpengaruh terhadap konten yang dibuat, karena setiap saat selalu ada tren baru yang berubah - ubah menyesuaikan dengan masyarakat umum. Tugas seorang konten kreator dapat menyesuaikan dengan tren yang ada sehingga konten kreator tidak terkesan ketinggalan jaman. 

Seorang konten kreator juga perlu mempelajari mengenai sistem yang ada di sosial media, seperti sistem penyesuaian konten dengan khalayak, sistem eksplor media sosial, sistem hastag, dan lain sebagainya. Konten Kreator perlu untuk mempelajari hal tersebut dikarenakan media sosial memiliki peran besar terhadap konten yang disesuaikannya. 

Seperti contohnya seorang influencer yang memiliki jutaan followers tetapi hanya mendapat jumlah viewers hanya ribuan, hal tersebut dapat terjadi karena kurangnya engagement rate antara konten dengan followers. Maksudnya follower yang banyak tidak berarti bahwa semua follower berinteraksi dengan konten yang di buat. Hal tersebut terjadi karena adanya sistem penyesuaian yang dibuat oleh media sosial melalui aktivitas yang dilakukan khalayak. Selain itu ada penyesuaian dalam pembuatan konten dengan media sosial yang digunakan yaitu, seorang konten kreator haruslah tau dan dapat menyesuaikan konten yang ia buat dapat berpotensi dilihat di media sosial apa, dengan begitu khalayaknya akan lebih teratur dan tertuju pada target.

Mengambil pelajaran dari beberapa kejadian yang dialami oleh para konten kreator baru. Konten kreator ini tahu bagaimana menggunakan media sosial secara umum, tau bagaimana membuat konten yang di edit dengan bagus dan menarik, dan mengerti bagaimana untuk menyebarkan konten serta menarik perhatian khalayak di sekitarnya. 

Tetapi dalam beberapa bulan mereka berhenti. Hal tersebut dikarenakan kurangnya pengetahuan untuk lebih mempelajari bagaimana sebuah konten yang dibuat dapat menjadi hal yang harus ditonton, singkatnya konten kreator tersebut tidak tau value yang ada dalam kontennya sendiri. Karena dalam membuat sebuah konten bukan hanya dengan teknik editing saja, tetapi juga harus menunjukkan bahwa konten yang dibuat itu memang penting untuk di tonton sehingga khalayak akan tertarik dengan konten tersebut. 

Selain itu, kesalahan yang di lakukan konten kreator tersebut adalah tidak ada nya target audiens yang lebih tertuju yang akhirnya membuat kontennya hanya menjadi konten random yang ditonton oleh orang yang dia kenal saja. 

Adapun seorang konten kreator yang mampu mendapatkan tiga ribu follower tetapi yang melihat kontennya hanya seribu views hal tersebut dapat terjadi karena konten yang di buat bersifat monoton dan berulang sehingga menjadi konten yang membosankan, karena meskipun followers banyak tetapi jika konten yang di buat tidak berkembang dan mengarah lebih ke konsep yang sama maka konten tersebut akan menjadi membosankan dan orang yang melakukan follow juga akan bosan dengan konten yang di suguhkan.

Kesimpulannya, untuk menjadi seorang konten kreator ada beberapa kendala yang perlu di evaluasi, yaitu tentang hal dasar yang perlu diubah sebelum menyuguhkan konten terhadap khalayak seperti tata krama dan adab yang ada di masyarakat, lalu mempelajari beberapa teknik serta fungsi dan fitur yang ada di media sosial, selain itu juga mempelajari bagaimana sistem penyesuaian yang dilakukan oleh media sosial serta belajar untuk menarik perhatian dan berinovasi agar tidak membuat konten yamg membosankan dan monoton.

Sekian tulisan dari saya seorang mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan, mohon maaf bila ada salah kata terimakasih. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun