Mohon tunggu...
Duwi Satriyoaji
Duwi Satriyoaji Mohon Tunggu... Mahasiswa - Hai, aku Aji seorang mahasiswa Ilmu Komunikasi dari Universitas Ahmad Dahlan

Hanya sekedar memenuhi hasrat untuk corat-coret.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Mencicipi Dunia Konten Kreator

9 Juni 2021   22:33 Diperbarui: 9 Juni 2021   22:47 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Sebagai seseorang mahasiswa Universitas Ahmad Dahlan (UAD), menjadi konten kreator bisa dibilang merupakan sebuah aktivitas sampingan dalam membangun sebuah karir dan personal branding. Menghadapi arus dari media baru yang dikenal oleh khalayak sebagai media sosial adalah tujuan kegiatan utama dari seorang konten kreator. 

Untuk menaikan personal branding seorang konten kreator perlu untuk menciptakan serta membagikan sebuah konten yang dapat menarik perhatian khalayak. Agar dapat menarik perhatian khalayak seorang konten kreator juga memerlukan sebuah rasa yang dirasakan oleh konten kreator maupun juga apa yang dirasakan oleh khalayak. Perkembangan dunia digital serta lajunya arus media sosial menjadi halangan utama dari seorang konten kreator, mengingat banyaknya konten kreator lain yang lebih besar.

Pada masa Pandemi ini potensi dalam penggunaan media sosial meningkat tajam, hal tersebut dikarenakan meningkatnya kegiatan masyarakat secara daring. Hampir setiap orang telah menggunakan media sosial sebagai alat mencari informasi, hiburan serta berkomunikasi. Media sosial merupakan sebuah media baru yang menggunakan jaringan internet dan dapat menghubungkan hingga seluruh dunia. 

Saat ini media sosial merupakan media yang paling mutakhir hal ini terjadi karena, media sosial dapat menghubungkan satu orang dengan orang lainnya untuk berkomunikasi secara real - time atau secara langsung tanpa menunggu seperti media surat dan lain sebagainya. Selain itu, media baru juga sangat efektif dalam penggunaanya hal ini dikarenakan media baru dapat digunakan kapanpun dan dimanapun serta media baru juga dapat memudahkan penggunanya dalam mendapatkan feedback atau umpan balik secara langsung sehingga media baru menjadi media yang paling mutakhir. Oleh sebab itu, potensi untuk menjadi seorang konten kreator menjadi lebih tinggi.

Menjadi seorang konten kreator memang bukanlah hal mudah ada banyak hal yang harus dipelajari terlebih dahulu sebelum terjun ke dunia konten kreator terutama pada etika. Meskipun dunia digital adalah sebuah dunia virtual tetapi tentu hal juga perlu yang namanya adab dan etika. Banyak orang yang mengabaikan etika dan adab dalam menggunakan media sosial sehingga, sering terjadinya hal yang disebut dengan Toxic. Maksud dari toxic sendiri yakni timbulnya kata-kata buruk atau bad word yang tentu saja dapat mempengaruhi serta memicu dampak negatif terhadap etika dan adab di dunia nyata. 

Jika seorang konten kreator telah mempelajari etika serta adab dalam bermedia sosial, maka seorang konten kreator juga dapat mempelajari mengenai cara-cara serta tips dalam membuat konten yang baik dan benar. Hal pertama yang dapat dipelajari seorang konten kreator adalah mengetahui tipe-tipe dari sebuah konten. Ada beberapa tipe konten yang berbeda-beda seperti E-book, konten video, konten visual, educational webinar, podcast, dan lain sebagainya. 

Setelah mengetahui konten dan tipe dari konten yang ingin dibuat seorang konten kreator juga harus memiliki target dari khalayak seperti apa yang dapat mengkonsumsi konten tersebut misalnya seperti konten mengenai memasak makanan enak dengan hemat atau low budget, maka seorang konten kreator dapat menargetkan pada khalayaknya yang tertarik mengenai konten yang ia tawarkan atau sajikan seperti contohnya perempuan, ibu-ibu, anak kos, ataupun orang yang hobi memasak. Dengan melakukan hal tersebut seorang konten kreator dapat bertindak dan berkomunikasi menyesuaikan dengan apa yang khalayak mereka suka sehingga dapat membuat khalayak menjadi penikmat setia dari konten yang telah dibuat.

Setelah dapat menyesuaikan target dengan konten yang telah dibuat, seorang konten kreator juga harus dapat mengolah media sosial yang cocok dan memiliki potensi yang bagus untuk meningkatkan traffic atau jalur dari views konten yang dibuat. Ada banyak sekali jenis media sosial yang sudah dikenal oleh banyak orang seperti, Youtube, Tiktok, Instagram, Facebook, Whatsapp, Twitter, Line, dan lain sebagainya. Untuk menentukan media sosial apa yang cocok maka seorang konten kreator harus mengetahui media sosial yang sedang meningkat peminatnya misalnya media sosial Tiktok. 

Media sosial Tiktok merupakan platform media sosial yang menggunakan internet sebagai jaringannya. Tiktok diluncurkan pada tahun 2016 oleh orang Tiongkok yang bernama Zhang Yiming tepatnya pada bulan september. Media sosial ini, mempunyai fitur untuk mengunggah video serta potongan musik yang dimiliki oleh pengguna, sehingga setiap pengguna bebas untuk mengunggah konten video serta potongan musik mereka sendiri. Selain itu, Tiktok juga mempunyai beberapa fitur yang sama dengan media sosial lain seperti memberi tagar hastag, memberikan feedback like dan komen, membebaskan pengguna untuk membagikan serta mendownload konten orang lain, dan lain sebagainya. Dengan menggunakan Tiktok konten yang telah dibuat dapat terbawa melalui arus media sosial tersebut sehingga memiliki potensi untuk konten tersebut menjadi perhatian publik.

Pada media sosial instagram memiliki beberapa ciri khas yang mirip dengan Tiktok, persamaan yang terdapat adalah pengguna bebas untuk mengunggah konten mereka, serta arus dalam penyebaran konten sama - sama cepat. Meskipun memilki beberapa kesamaan, tetapi aplikasi tersebut memiliki beberapa hal yang berbeda antara lain, aplikasi Tiktok hanya dapat mengunggah konten berupa video sedangkan Instagram dapat mengunggah file gambar maupun video. Walaupun begitu bukan berarti Tiktok tidak digemari justru media sosial Tiktok berpotensi akan digemari oleh segala kalangan mengingat efektifnya tingkat trafic atau jalur penyesuaian konten di Tiktok dengan penggunanya. 

Ada pula media sosial yang juga sangat tren dan digemari oleh banyak konten kreator yaitu Youtube, media sosial ini memungkinkan untuk membuat seorang konten kreator mendapatkan gaji dari konten yang ia buat, hal ini dikarenakan Youtube dapat memberikan monetasi yang kemudian dapat memberikan izin untuk konten kreator memasangkan iklan di konten mereka. Sehingga para konten kreator dapat menikmati uang penghasilan mereka melalui pembayaran iklan. Namun, Youtube hanya dapat mengunggah konten berupa konten video.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun