Mohon tunggu...
Aisa Nurulia
Aisa Nurulia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Bloger

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Ilmu Wilayah: Teori Mydral, Migrasi Ketimpangan Wilayah, Interaksi Antarwilayah

8 Desember 2022   15:59 Diperbarui: 8 Desember 2022   16:25 177
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Wilayah merupakan ilmu yang mempelajari tentang suatu wilayah. Dalam ilmu wilayah ada istilah migrasi, interaksi antarwilayah dan jejaring wilayah serta teori tentang pusat pinggiran.

Apa saja penjelasannya? Yuk, simak!

1. Teori Pusat Pinggiran Myrdal, Hirscman

Hirscman adalah seorang penganjur teori pertumbuhan tidak seimbang. (Hirscman (1958) di dalam Arsyad, Lincoln (1999)), menyadari bahwa fungsi-fungsi ekonomi berbeda tingkat intensitasnya pada tempat yang berbeda. Pertumbuhan ekonomi diutamakan pada titik originalnya sebelum disebarkan ke berbagai tempat lainnya. Ia menggunakan istilah Titik Pertumbuhan (Growing Point) atau Pusat Pertumbuhan (Growing Centre).

Myrdal (1957) di dalam Arsyad, Lincolin (1988)) menggunakan istilah Backwash effect dan spread effect yang artinya persis serupa dengan polarisasi dan pengaruh trikling down. Analisa Myrdal memberikan kesan pesimistis, ia berpendapat bahwa polarisasi muncul lebih kuat dari pada penyebaran pembangunan, permintaan faktor-faktor produksi akan menumpuk di daerahdaerah perkotaan yang memberikan manfaat kepadanya, dan sebaliknya di daerah perdesaan yang tidak menguntungkan akan menipis.

Pesimisme tersebut dapat dimaklumi karena Myrdal tidak memaklumi bahwa timbulnya titik pertumbuhan adalah suatu hal yang tidak terelakkan dan merupakan syarat bagi perkembangan selanjutnya dimana-mana.

Berdasarkan pada perbedaan pandangan diatas, maka kebijaksanaan perspektif yang dianjurkan oleh Hirschman dan Myrdal berbeda pula. Hirschman menyarankan agar membentuk lebih banyak titik-titik pertumbuhan supaya dapat menciptakan pengaruh-pengaruh penyebaran pembengunan yang efektif, sedangkan Myrdal menekankan pada langkah-langkah kebijaksanaan untuk melemahkan backwash effect dan meperkuat sread effect agar proses kausasi sirkuler kumulatif mengarah keatas, dengan demikian semakin memperkecil ketimpangan regional (Murtomo (1988), Indra Catri (1993) dan Keban (1995)).

2. Migrasi dan Ketimpangan Wilayah

Migrasi adalah perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas daerah administrasi dalam suatu negara dengan tujuan untuk menetap. Migrasi memiliki arti perpindahan penduduk dari suatu tempat ke tempat lain dengan melewati batas negara atau batas daerah administrasi dalam suatu negara dengan tujuan untuk menetap.

Migrasi itu sendiri tidak terjadi begitu saja, ada beberapa faktor mingrasi, seperti:

1) Untuk mencari lapangan pekerjaan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun