Mohon tunggu...
Gian Darma
Gian Darma Mohon Tunggu... Wiraswasta - wiraswasta

seorang yang suka seni dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Berenang di Lautan Cinta Medsos

16 Januari 2019   03:12 Diperbarui: 16 Januari 2019   04:47 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Apakah Anda termasuk orang yang bosan dengan riuhnya ujaran kebencian terkait Pilpres 2019.  Tak hanya di ranah nyata tapi juga di media social.  Mungkin Anda tidak sendirian, karena banyak orang, ribuan bahkan mungkin jutaan orang mulai bosan dengan keriuhan yang tidak sehat ini.

Ada seorang tokoh berkata bahwa boleh saja masyarakat berkelahi di dunia maya jelang Pemilu 2019, ketimbang berkelahi di dunia nyata. Karena dianggap pertentangan di dunia maya sebenarnya adalah hal yang bisa saja terjadi dan tidak membahayakan. Dan sebaliknya. Ini adalah anggapan yang terlalu kuno. Karena pertentangan di dunia maya, dampaknya biasanya lebih lama karena seringkali para pendukung itu akhirnya memasukkannya ke hati.

Di media social pertentangan itu terlihat nyata. Saling serang. Ada para supporter calon presiden A dan para supporter calon presiden B. Saling berbalas dengan riuh, dengan konten yang mungkin tidak layak untuk diucapkan. Ucapan-ucapan ini yang sering membuat pihak-pihak yang terlibat menjadi sakit hati. Ini bisa mengakibatkan konflik antar teman dan kerabat. Akhirnya tak jarang putus tali persaudaraan atau mereka menjadi tak berteman lagi.

Pertentangan itu tidak ada habisnya dan meliputi nyaris semua lapisan masyarakat. Dari bawah sampai atas. Bahkan mereka yang punya pendidikan tinggi, seperti Master atau Doktor yang mungkin diraih di universitas terbaik di luar negeri. Tapi ucapan-ucapan yang dilontarkan ketika menyoal kontestasi itu tak mencerminkan itu. Tak segan mereka mengeluarkan kata-kata kotor yang kadang menyesakkan hati.

Pertentangan seperti ini yang seharusnya kita hindari. Pertentangan yang segaris dengan rasa benci. Dan mungkin kita perlu sadar bahwa segala pertentangan di dunia maya dan di dunia nyata sama sekali tidak ada gunanya. Kontestasi yang kita lakukan ini bersifat temporer , hanya lima tahunan. Sehingga tak perlu untuk selalu bermusuhan dengan saudara maupun teman.

Ibarat orang berenang, sang laut adalah lautan kebencian. Kata-kata yang penuh rasa benci dan makian tak berdasar. Dan kita terpaksa (dan dipaksa) untuk berenang ke dalamnya.  Selayaknya kita tidak tenggelam dalam lautan itu. Karena itu pada masa-masa kini bijak dan pandailah dalam berenang.

Ubahlah laut dari lautan kebencian ke lautan cinta kasih.  Jangan tebarkan kebencian, tapi tebarkanlah rasa cinta kepada sesama, baik di dunia maya maupun dunia nyata. Itu jauh lebih bermanfaat bagi kita semua.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun