Mohon tunggu...
Tuhu Nugraha Dewanto
Tuhu Nugraha Dewanto Mohon Tunggu... Konsultan - Principal of Indonesia Applied Digital Economy & Regulatory Network (IADERN)

I am a digital and metaverse business consultant with a broad experience in various fields including consulting, training, lecturing, and digital campaign execution. My expertise lies in social media, digital transformation, integrated digital strategy, cybersecurity, and new technology such AI, blockchain, and metaverse. I have collaborated with over 100 clients across diverse industries and have been involved as a mentor in multiple startup incubation programs. In addition to my consultancy work, I am also an experienced trainer and guest lecturer, with over 2000 hours dedicated to teaching digital transformation, digital marketing, and social media. I have worked with large companies and institutions across Indonesia, and my opinions on digital marketing and social media have been featured in prestigious Indonesian media. Moreover, I have expanded my expertise to the international stage, speaking about new technologies like AI and blockchain in various countries including Dubai, Istanbul, and Singapore.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Anak-Anak Kita dan Media Online

3 November 2009   07:02 Diperbarui: 26 Juni 2015   19:27 519
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gadget. Sumber ilustrasi: PEXELS/ThisIsEngineering

Suatu saat ketika sedang berkunjung di Gerai Samsung Pacific Place, ngeliatin anak-anak masih seumuran SD, lagi asyik main-main ama temennya di komputer yang ada di gerai itu. Kebetulan disana pengunjung emang bebas make koneksi internetnya. Terus jadi tertarik buat ngamatin, mereka browsing apa sih? Ouwww ternyata mereka search di google, pake kata kunci setan.

Dari situ jadi kepikiran, ummm kayaknya anak-anak Indonesia ini selalu terpinggirkan, setelah lagu-lagu anak yang makin gersang, tempat bermain terbuka yang juga langka. Kini di Online juga, mereka gak punya banyak pilihan.

Begitu banyak portal-portal yang tumbuh di online, tapi coba pikir deh berapa sih yang ditujukan buat anak-anak? Setahu saya cuma Kidnesia, TransAnak, sama VivaNews Kidz. Dan dari yang sedikit ini, Vivanews Kidz pun, link kanalnya tersembunyi di ujung dan tak terlihat di portal Vivanews.com.

Jadi  tak bisa  disalahkan sepenuhnya  kalo anak-anak ini, akan lebih banyak nyari gambar porno, atau mungkin main games. Karena situs yang edukatif dan memang sesuai dengan umur mereka sangat jarang.

Padahal anak-anak sekolah yang melek internet jumlahnya semakin banyak, dan terus bertambah. Karena anak-anak kecil sekarang pasti kenal dengan komputer, dan bila mereka tak bisa mengakses internet dari rumah, mereka bisa ngenet dari warnet.

Beberapa portal anak-anak yang pernah saya kunjungi, ternyata sangat menarik. Ada perilaku yang beda, dengan orang-orang dewasa. Misalnya kalo di Facebook, kita biasanya sangat selektif approve orang yang request menjadi teman. Justru para anak-anak ini, dengan sengaja mengumbar e-mail account FB-nya untuk mencari teman-teman baru.

Kalo saya melihatnya anak-anak ini membutuhkan lebih banyak teman, membutuhkan sebuah ruang dimana mereka bisa saling berbagi cita-cita, curhat cerita di sekolah, ngerjain PR dll. Ironisnya tempat itu di Online masih sangat jarang. Bahkan di Facebook pun, mereka masih diharamkan. Karena secara resmi Facebook hanya diperuntukkan bagi mereka yang berumur 13 tahun ke atas, maka terpaksalah mereka nipu umur, dan kita pun nggak bisa mendeteksi sebenarnya seberapa banyak sih jumlah anak-anak di Indonesia yang berinternet ria?

Knapa ya portal anak-anak ini nggak banyak yang melirik? Apakah karena dianggap pasarnya nggak gede? Atau dari sisi potensi pengiklan yang nggak menggiurkan? Ada yang bisa memberikan pencerahan?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun