Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Kompasianer

Pengamat, Pemikir, Penulis

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Gagal Menjadi The Hidden Catalyst

22 Juni 2025   10:46 Diperbarui: 22 Juni 2025   10:46 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Seni Menjadi The Hidden Catalyst | Gambar olahan pribadi

Tidak semua orang yang berpotensi luar biasa langsung diberi panggung. Dalam dunia kerja modern, terutama di perusahaan yang sadar akan pentingnya regenerasi dan lompatan strategis, kadang ada seseorang yang direkrut secara diam-diam, tidak diumumkan sebagai calon pemimpin, tidak ditaruh di posisi strategis, bahkan terlihat biasa-biasa saja---padahal ia disiapkan untuk sesuatu yang luar biasa. Ia adalah The Hidden Catalyst.

Namun, memainkan peran ini tidak mudah. Banyak yang gagal karena tidak memahami betapa berharganya proses sunyi ini.

Artikel ini adalah panduan bagi mereka yang mungkin sedang memainkan peran itu---tanpa mereka sadari.

1. Pahami Peran, Meski Tidak Dijelaskan

Saat Anda direkrut dalam senyap, tanpa jabatan jelas, tanpa peta peran resmi, mungkin Anda sedang diminta menyelami perusahaan secara mendalam.

Jangan buru-buru bertanya "saya ini sebenarnya kerja apa?", tapi belajarlah memahami struktur, budaya, dan denyut perusahaan. Anda sedang diminta mengenal sistem dari dalam sebelum mengubahnya.

2. Jangan Menuntut Pengakuan

Kesalahan paling umum: ingin cepat terlihat bersinar. Anda bukan bintang pertunjukan yang dipamerkan. Anda api dalam tungku. Bersinarlah perlahan. Tugas Anda bukan tampil, tapi menyalakan.

3. Bangun Relasi, Bukan Kompetisi

Mereka yang tidak tahu siapa Anda bisa saja memandang Anda remeh. Jangan balas dengan ego, tapi dengan empati dan relasi.

Amati siapa yang berpengaruh, siapa yang diam-diam menggerakkan, siapa yang bisa jadi sekutu. Anda sedang mengumpulkan peta kekuatan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun