Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Kompasianer

Penulis Buku: 📚Ketika Dunia Tidak Lagi Milik Manusia: Bagaimana Artificial Super Intelligence Menghapus Kita dari Sejarah 📚Surat dari Mesin: Pesan Sunyi tentang Kemanusiaan dari Sebuah Kecerdasan tanpa Wajah 📚Dimensi Yesus: Menyelami Iman lewat Filsafat dan Sains 📚Bukan Suara dari Langit: Menyadari Kehadiran Tuhan di Balik Peristiwa Sehari-hari 📚Jika Yesus Menikah: Sebuah Renungan Iman tentang Sisi Kemanusiaan Kristus

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

The Hidden Catalyst: Ketika Future Star Disembunyikan untuk Menyala di Waktu yang Tepat

21 Juni 2025   23:40 Diperbarui: 21 Juni 2025   23:40 75
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Sosok yang disiapkan lewat Silent Hiring agar berperan sebagai The Hidden Catalyst untuk menjadi Future Star | Gambar olahan pribadi

Di dunia kerja yang semakin kompetitif dan transparan, ada satu strategi yang bergerak dalam senyap: silent hiring untuk future star. Bukan rekrutmen massal, bukan promosi terbuka. Ini tentang bagaimana perusahaan menanamkan katalis tersembunyi di tubuh organisasi---seseorang yang kelak akan mengubah arah permainan.

Future Star Tidak Melamar, tapi Dikenal

Seorang future star sering kali tidak hadir lewat jalur standar. Ia tidak menyerahkan CV ke HRD, tidak mengisi formulir lamaran daring, dan tidak duduk di ruang interview yang penuh kandidat lain.

Mereka hadir karena dikenali, entah dari proyek tertentu, tulisan, pergaulan profesional, atau sekadar dari kesan mendalam yang ia tinggalkan di satu pertemuan.

Seringkali, mereka dihubungi secara langsung oleh jajaran pimpinan---kadang oleh direktur, pemilik usaha, atau pimpinan senior yang tahu betul apa yang dicari perusahaan untuk masa depan.

Bagi perusahaan, ini bukan tindakan nekat. Ini adalah hasil pengamatan panjang dan kesadaran strategis: orang ini bukan cuma bisa kerja, tapi bisa membawa budaya baru, energi baru, dan kemungkinan baru.

Silent Hiring: Praktik Senyap yang Menjadi Strategi

Silent hiring bukan sekadar "membajak" orang dari luar. Ini tentang memasukkan katalis tanpa gemuruh, menjaga keseimbangan internal sambil menyuntikkan perubahan.

Tidak semua orang perlu tahu, tidak semua sistem harus terguncang. Praktiknya bisa seperti ini:

  • Orang tersebut dimasukkan dengan posisi biasa, tapi tugasnya melampaui levelnya.
  • Gajinya disesuaikan secara "diam-diam" oleh top manajemen (misalnya hanya sebagian yang tercatat resmi).
  • Tidak ada pengumuman besar. Tidak ada sambutan meriah.

Kenapa seperti ini? Karena organisasi punya nadi sosial internal yang sensitif. Perubahan mencolok bisa menimbulkan resistensi. Maka, perubahan disuntikkan dalam bentuk manusia---bukan program.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun