Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Kompasianer

Penulis Buku: 📚Ketika Dunia Tidak Lagi Milik Manusia: Bagaimana Artificial Super Intelligence Menghapus Kita dari Sejarah 📚Surat dari Mesin: Pesan Sunyi tentang Kemanusiaan dari Sebuah Kecerdasan tanpa Wajah 📚Dimensi Yesus: Menyelami Iman lewat Filsafat dan Sains 📚Bukan Suara dari Langit: Menyadari Kehadiran Tuhan di Balik Peristiwa Sehari-hari 📚Jika Yesus Menikah: Sebuah Renungan Iman tentang Sisi Kemanusiaan Kristus

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Impian Punya Rumah: Antara KPR, Kehidupan, dan Kopi Kekinian

7 Juni 2025   17:27 Diperbarui: 7 Juni 2025   14:10 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Keluarga muda menempati rumah baru | Gardaoto.com

Harga rumah naik terus, gaji segitu-gitu aja. Jadi, apa kabar impian punya rumah?

--- Obrolan receh, tapi nyata, dari banyak milenial dan pasangan muda di kota besar.

Rumah: Mimpi Sederhana yang Terasa Sulit

Kita duduk di kafe yang terang dan wangi, menyesap kopi seharga 30 ribu sambil scroll iklan rumah subsidi yang letaknya dua jam dari tempat kerja. Di sela percakapan tentang target kerja dan urusan pernikahan, muncul satu tanya yang kian hari terasa getir:

"Apa kita benar-benar bisa punya rumah sendiri?"

Bagi generasi ini, impian memiliki rumah adalah sesuatu yang sederhana namun terasa makin menjauh. Kita menyebutnya impian. Tapi lama-lama, ia terdengar seperti mitos.

Harga Naik, Harapan Menipis

Menurut data Bank Indonesia, harga rumah tumbuh sekitar 1,89% (year-on-year) pada kuartal awal 2024. Sementara itu, pertumbuhan gaji riil pekerja muda stagnan---jika tidak menurun karena inflasi dan gaya hidup kota.

Di Jakarta dan kota besar lainnya, harga rumah tipe 36 bisa mencapai Rp700 juta hingga Rp1 miliar. Bahkan rumah subsidi pun kini berada di pinggiran atau daerah satelit, dengan akses transportasi dan fasilitas publik yang belum merata.

Tapi Kenapa Masih Kami Impikan?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun