Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Gadget

Tetap Tagih Meski Pesanan Terbukti Gagal, Ada Apa dengan Findaya?

6 April 2021   18:55 Diperbarui: 6 April 2021   19:09 8931
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi | Gambar: mediakonsumen.com

Semoga tulisan ini bermanfaat bagi orang lain, agar kasus atau peristiwa serupa tidak mereka alami. Alangkah baiknya jika lebih berhati-hati ataupun mengurungkan niat menggunakan jasa Paylater dari Layanan Gojek.

Sebelum saya uraikan kasus yang saya alami, sila baca peristiwa yang pernah terjadi kepada para pelanggan terdahulu lewat beberapa artikel berikut (sila klik judul):

  1. Pengguna Paylater Sebut Gojek dan Findaya Tak Punya Hati (cyberthreat.id)
  2. Tidak Pernah Pakai Paylater Gojek, tapi Dapat Tagihan (mediakonsumen.com)
  3. Gojek Memberikan Data tanpa Persetujuan Saya ke Findaya (mediakonsumen.com)
  4. Pernahkah Kamu Memiliki Masalah dalam Layanan Paylater di Aplikasi Gojek? (id.quora.com)
  5. Hati-hati Pakai Fitur Paylater Gojek (cyberthreat.id)
  6. Keluhan Pelanggan terhadap Layanan Paylater Gojek (skda.co.id)

Mengapa saya melampirkan sekian artikel di atas? Artinya bahwa kasus yang menimpa saya ini - yang selanjutnya saya uraikan - bukan kasus pertama kalinya. Ternyata sudah banyak orang yang mengeluhkan layanan Paylater Gojek (Findaya).

Kisahnya begini. Pada Rabu, 24 Maret 2021 lalu, saya menggunakan layanan Paylater Gojek untuk memesan kuota internet seharga Rp 100 ribu. Dan hal itu saya lakukan sampai 2 kali dalam waktu yang berdekatan, berselang 5 menit.

Saya memesan 2 kali karena pesanan pertama tidak masuk, tapi muncul otomatis catatan tagihan di aplikasi Gojek. Pesanan pertama pukul 21.36 WIB, dan pesanan kedua pukul 21.41 WIB. Masing-masing seharga Rp 103.410, jadi totalnya sebesar Rp 206.820.

Semua pesanan saya gagal masuk, artinya pulsa kuota internet tidak berhasil saya terima. Namun faktanya, tagihan Rp 206.820 tetap tercatat di aplikasi Gojek saya hingga hari ini.

Hal yang saya keluhkan dan seharusnya tidak terjadi yaitu, bagaimana mungkin pesanan yang gagal masuk bisa dicatatkan sebagai tagihan oleh pihak Gojek di aplikasinya?

Bukan diam saja. Besoknya (Kamis, 25 Maret) saya telpon pihak Gojek di nomor 021-50849000 untuk meminta klarifikasi. Jawaban pihak Gojek yakni, meminta saya untuk berurusan langsung dengan Findaya, pihak yang bertanggungjawab mengurus pendanaan Paylater.

Logo Findaya | Gambar: nomortelepon.id
Logo Findaya | Gambar: nomortelepon.id
Jawaban pihak Gojek agak mengecewakan. Namun demikian, saya tetap berusaha menghubungi pihak Findaya. Saya cari di internet nomor kontak Findaya yang bisa dihubungi, tetapi nyatanya tidak saya temukan.

Akhirnya saya mencari akun media sosial Findaya, yaitu Twitter (@findayaindo). Saya menyapa lewat chat dan menyampaikan keluhan saya. Dan ternyata lagi, saya diminta untuk meminta konfirmasi ke pihak provider (Telkomsel) terkait hal itu.

Seperti dilempar ke sana dan ke kemari. Dan pada Jumat, 26 Maret 2021, sebelum saya menghubungi pihak Telkomsel, untuk mendapatkan klarifikasi langsung, di pagi hari menjelang siang, saya mendatangi kantor Gojek dan Findaya di kawasan Blok M, Jakarta Selatan.

Setiba di kantor, saya diberitahu oleh petugas Security (bernama Syaifudin) bahwa karyawan Gojek dan Findaya tidak ada di kantor, alias sedang work from home (WFH). Padahal setelah saya keluar, beberapa orang berpakaian Gojek turun dari lift untuk menunaikan shalat.

Apakah petugas Security tersebut membohongi saya? Biarlah Tuhan yang tahu. Saya langsung pulang, dan segera menghubungi pihak Telkomsel di nomor 188 (Contact Center). Saya menceritakan kasusnya ke petugas bernama Rafi.

Alhasil, saya diberitahu Rafi jika memang kedua pulsa kuota internet yang saya pesan tidak berhasil, atau gagal masuk. Dipastikan bahwa pihak Telkomsel tidak menerima pembayaran seperti yang diakui oleh pihak Findaya (di aplikasi Gojek).

Hingga detik ini, saya sudah mengirim e-mail klarifikasi pihak Telkomsel ke pihak Findaya (support@findaya dan info@findaya.com) sebanyak 3 kali, lengkap dengan rekaman suara percakapan saya dengan petugas Telkomsel (Rafi).

Dan pihak Findaya belum menanggapi sama sekali. Adanya malah e-mail dari mereka yang meminta saya untuk membayar tagihan. Dan barusan saya menelpon lagi pihak Gojek (di nomor 021-50849000) untuk membantu menyampaikan ke pihak Findaya.

Petugas Gojek (bernama Riri) mengatakan, dia akan menyampaikan ke pihak Findaya. Saya diminta menunggu. Dan ternyata, beberapa menit setelah saya bercakap-cakap dengan Riri, saya mendapat telpon (suara otomatis) dari nomor 0857-5790-2352 untuk melunasi tagihan.

Apa sebenarnya yang terjadi dengan Gojek dan Findaya? Mengapa keduanya seolah mempersulit konsumen? Bagaimana mungkin bekerjasama dalam pendanaan Paylater, sementara dalam kasus "pesanan gagal", keduanya tidak bekerjasama menuntaskan persoalan?

Mengapa pula Findaya (PT Mapan Global Reksa) yang mengaku diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tidak menyediakan saluran (nomor kontak telpon) untuk dapat dihubungi konsumen bilamana perlu?

Mengapa persoalan sebelumnya (baca kembali lampiran daftar artikel di atas) harus terulang? Adakah pihak Findaya tidak memperbaiki sistem dan manajemen perusahaannya? 

Maka dari itu, sembari saya menanti klarifikasi pihak Findaya (entah kapan e-email saya akan dibalas, sementara saya dikenakan denda keterlambatan pembayaran, padahal tagihan fiktif), saya himbau pembaca untuk berhati-hati menggunakan layanan Paylater ini.

Lebih baik mengurungkan niat menggunakan Paylater Gojek (Findaya) ketimbang suatu saat mengalami kesulitan. Saya sampai harus menghabiskan uang puluhan ribu (membeli pulsa reguler) hanya untuk menelpon pihak Gojek. Pihak Findaya tidak punya nomor telepon! Aneh, bukan?

Semoga mencerahkan dan bermanfaat. *** 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun