Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Harganya Tembus Rp 40 Juta per Kg, Tertarik Berbisnis Sarang Walet?

18 Januari 2021   13:22 Diperbarui: 19 Januari 2021   17:59 2432
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi sarang burung walet | Foto: KOMPAS.com/ Sukoco

Negara-negara yang dimaksud, antara lain China, Australia, Amerika Serikat, Kanada, Hongkong, Singapura, Afrika Selatan, dan sebagainya. Namun, di antara semuanya, importir terbanyak adalah China.

Di samping mengimpor dalam jumlah banyak, China juga membayar harga sarang walet lebih mahal dibanding negara lainnya. Yaitu berkisar Rp 25 juta sampai dengan Rp 40 juta per kilogram.

Sarang walet dalam kemasan siap eskpor | Gambar: Antara
Sarang walet dalam kemasan siap eskpor | Gambar: Antara
Mengingat kayanya manfaat dan tingginya harga sarang walet, tentu pertanyaannya adalah, seberapa rumit dan mahal berbisnis sarang walet? Jawabannya, persis dengan yang disampaikan Syahrul, bahwa sebenarnya tidaklah serumit dan semahal yang dibayangkan.

Jujur, saya belum punya bisnis sarang walet, barangkali kelak akan melakukan hal itu. Namun, saya sedikit tahu bagaimana para petani memulai dan menggelutinya di lapangan.

Di kampung halaman istri saya, tepatnya di Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, ada banyak warga yang berbisnis sarang walet. Dan mereka cukup berhasil melakukannya.

Di antara warga tersebut, sebagian mereka adalah anggota keluarga besar kami. Maka setiap kali berkunjung ke rumah mereka, saya kerap bertanya perihal proses dan perkembangan bisnis mereka.

Singkatnya, berbisnis sarang walet terbilang mudah. Yang perlu dipastikan terlebih dahulu yakni bahwa di lokasi memang ada burung walet. Jadi, jangan membangun bisnis sarangnya, sementara burungnya tidak ada.

Bahwa sarang walet sesungguhnya bisa didapatkan di gua-gua, cuma jumlah dan kualitasnya belum tentu sesuai harapan. Sarang walet harus dihadirkan "paksa". Itu intinya.

Lalu apa yang dibutuhkan? Kebutuhannya hanyalah "rumah" atau bangunan bagi walet untuk membuat sarang. Kemudian beberapa peralatan lain juga wajib disediakan. Kalau sudah ada bangunannya, maka perlu "peralatan khusus" agar walet "tertarik" dan nyaman bersarang.

Rumah walet bermaterial kayu | Gambar: Burungnya.com
Rumah walet bermaterial kayu | Gambar: Burungnya.com
Rumah walet bermaterial seng | Gambar: Anakdagang.com
Rumah walet bermaterial seng | Gambar: Anakdagang.com
Rumah walet bermaterial beton | Gambar: DDTCNews
Rumah walet bermaterial beton | Gambar: DDTCNews
Seandainya tidak punya lahan, bangunannya tidak harus dibuat di lokasi baru, melainkan bisa disambungkan di atas rumah pribadi. Kemudian peralatan yang dimaksud tadi yakni mesin ampli, rekaman bunyi walet, pengeras suara, parfum perangsang penciuman walet, dan lain-lain.

Kalau dihitung-hitung, pembisnis pemula cukup mengeluarkan biaya sekitar Rp 20 juta sampai dengan Rp 30 juta. Ini hitungannya tidak ada biaya pembelian lahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun