Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Terawan, Menteri Paling "Diminati" Publik Setahun Terakhir

22 Oktober 2020   11:10 Diperbarui: 22 Oktober 2020   11:20 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto | Sumber gambar: wartaekonomi.co.id

Seandainya ada semacam pemilihan menteri Kabinet Indonesia Maju (KIM) paling disorot publik sepanjang satu tahun terakhir, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto pasti masuk dalam daftar nominasi. Bahkan layak diprediksi, Terawan mungkin bisa tercatat sebagai pemegang peringkat tertinggi.

Mengapa? Karena Terawan selama ini sangat "diminati" dan sering dicari. Kehadirannya dinanti dan suaranya dirindukan. Meningkatnya "minat" publik terhadap pensiunan jenderal Angkatan Darat berbintang tiga itu disebabkan pandemi Covid-19. Baru tiga bulan dilantik, mantan Kepala RSPAD Gatot Subroto ini terpaksa memikul beban yang cukup berat.

Pada awal Maret 2020, Indonesia dilanda virus berbahaya dan mematikan yang diketahui dunia berasal dari Kota Wuhan, China. Maka dari itu, sebagai menteri yang membidangi kesehatan, Terawan langsung mendapat tugas, yang bisa dikatakan amat mengejutkan dan lebih berat dibanding yang dipikul para menteri lainnya.

Terawan harus menangani dan menghalau Covid-19, meski pada awalnya ia optimis Indonesia mustahil terpapar. Ia mesti jadi menteri terdepan yang berkewenangan memimpin pemulihan kesehatan masyarakat.

Entah sampai kapan pandemi Covid-19 berakhir, yang pasti Indonesia sudah terpapar kurang lebih 8 (delapan) bulan, dengan jumlah kasus positif hampir menyentuh angka 380 ribu.

Kementerian Kesehatan di bawah kendali Terawan tidak mungkin bekerja sendiri mengatasi sebaran wabah dan mencari solusi. Presiden Joko Widodo turun tangan membentuk gugus tugas nasional, yang kemudian para kepala daerah meneruskannya di wilayahnya masing-masing.

Pandemi masih "bergentayangan", menambah jumlah kasus positif, serta vaksin penangkal dan obat penyembuh yang cocok belum ditemukan untuk diedarkan.

Menurut perkiraan dan pengakuan pemerintah, akhir tahun ini vaksin impor bakal hadir dalam jumlah terbatas. Artinya, harapan masyarakat untuk segera terbebas dari gangguan pandemi akan terus dinanti.

Semoga vaksin dan obat secepatnya hadir. Namun sepanjang ditunggu-tunggu, Terawan pastinya konsisten disorot dan dikritik publik. Bukan mustahil akan ada lagi jenis "olok-olokan" lain kepadanya, setelah video parodi "Terawan Mundur" dan "Kursi Kosong" persembahan Najwa Shihab.

Dinanti dan dimarahi publik, mengapa Terawan tampaknya tetap aman dari "amukan" Jokowi? Mengapa ia tidak diberhentikan karena kinerjanya yang dinilai buruk telah menghambat perwujudan mimpi-mimpi pemerintah di berbagai sektor?

Apakah betul Terawan yang lebih memilih diam dan tidak mau tampil di muka publik, ternyata sedang "bekerja dalam sunyi"? Tentu cuma dirinya dan Jokowi yang paling tahu tentang hal itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun