Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Pilkada 2020 dan "Iklan Mie Instan"

12 Oktober 2020   11:16 Diperbarui: 12 Oktober 2020   11:18 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Simulasi pelaksanaan Pilkada Serentak 2020 | Sumber gambar: KOMPAS.com (ANTARA FOTO/ Muhammad Iqbal)

Lalu apa hubungan antara Pilkada Serentak 2020 dan "iklan mie instan"? Mestinya sedikit terbaca. Adakah yang pernah berpikir, mengapa mie instan yang diiklankan tidak sesuai wujud yang diterima konsumen?

Mengapa di iklan ada ayam, udang, rendang, tomat, dan bumbu-bumbu lain yang lengkap, sedangkan ketika dibeli di warung dan mulai diseduh atau dimasak ternyata tidak ada?

Jangan berubah pikiran dan kemudian tidak lagi mengonsumsi mie instan, walaupun ternyata bahan-bahan yang ada di iklan tidak tersedia di tangan. Bau dan rasanya saja yang "diizinkan" dinikmati.

Apakah para pemilih di Pilkada Serentak 2020 cuma mau "mengecap rasa" dan "mencium bau" di kemudian hari? Kalau tidak mau, maka berhentilah mempercayai kampanye a la "iklan mie instan".

Caranya, jangan gampang tergiur janji manis, kenali kompetensi dan rekam jejak para Paslon, dan ikat komitmen dengan mereka. Pandemi Covid-19 tidak boleh dijadikan alasan untuk memberikan kesempatan kepada para Paslon berkampanye model "iklan mie instan".

Jangan sampai yang kelak didapat masyarakat sebatas "rasa dan bau pembangunan", padahal wujudnya tidak nyata. Sekian.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun