Aksi mogok dan demonstrasi kiranya bukan langkah tepat bagi para buruh saat ini. Melakukan keduanya justru merugikan mereka sendiri dan perusahaan tempat bekerja.
Belum lagi di saat pandemi Covid-19, penyebaran virus pasti sulit dikendalikan. Demonstrasi misalnya, belum tentu semua buruh mau patuh protokol kesehatan. Kemudian, hal itu pula bisa mengganggu mobilitas publik.
Dan yang lebih dipertimbangkan lagi yakni, jangan sampai aksi buruh malah ditunggangi oleh pihak-pihak yang ingin mencari panggung demi kepentingan pribadi.
Menurut penulis, sebaiknya para buruh mau berbesar hati membatalkan aksi, di samping memang sudah diimbau oleh pemerintah dan pihak keamanan. Kesehatan mereka dan masyarakat luas jauh lebih bernilai ketimbang tampil berkerumun dan bersuara, di mana nyata belum membawa manfaat.
Alangkah baiknya jika para buruh mau mengikuti langkah WALHI, yaitu menunggu saat yang tepat untuk mengajukan uji materi UU (Judicial Review) ke Mahkamah Konstitusi. Di sanalah tempat yang cocok, bukan di jalanan.
Maukah para buruh menimbang kembali rencana aksinya? Semoga saja.
***