Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Presiden Jokowi Dikabarkan Bakal Tambah 6 Wamen Lagi, Inikah Alasannya?

10 November 2019   09:54 Diperbarui: 10 November 2019   10:05 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kepala Staf Kepresidenan, Moeldoko di acara Rapimnas HKTI di Hotel Discovery Ancol, Jakarta, Sabtu (9 November 2019) | Gambar: detik.com

Mengapa Presiden Jokowi menambah lagi jumlah wamen, bukankah seharusnya struktur kabinet sudah final usai pelantikan 12 wamen pada 25 Oktober lalu? Pihak mana lagi yang akan diakomodasi dan alasannya apa? Bagaimana dengan potensi pembengkakan anggaran?

Ketiga pertanyaan di atas sesungguhnya yang paling tahu jawabannya adalah Presiden Jokowi. Bahwa mungkin rencana penambahan wamen atas usulan orang-orang di sekelilingnya, namun yang jelas beliau yang memberi keputusan akhir karena berstatus sebagai pemegang hak prerogatif.

Akan tetapi, barangkali tidak salah jika tulisan ini sedikit menebak kira-kira apa yang ada di benak Presiden Jokowi sehingga beliau merasa perlu menghadirkan 6 (enam) wamen lagi.

Pertama, apa yang disampaikan Siti (peneliti LIPI) tadi ada benarnya, salah satu alasan Presiden mengangkat lagi wamen baru yakni untuk mengakomodir kepentingan politik, dalam hal ini partai politik (parpol). Orang luar selain Siti pasti memberikan penilaian yang sama.

Parpol mana yang ingin diakomodir, tentunya yang pernah "berdarah-darah" berjuang memenangkan Jokowi-Ma'ruf Amin di Pilpres 2019. Masih terdapat 3 (tiga) parpol lagi yang belum masuk kabinet, antara lain Partai Hanura, PKPI dan PBB.

Makanya pada sebuah kesempatan, setelah Presiden Jokowi melantik jajaran menteri, pejabat setingkatnya dan wamen, beliau menyampaikan permohonan maaf kepada beberapa parpol pendukungnya yang tidak terakomodir.

Hal itu disampaikan Presiden Jokowi saat menghadiri acara Musyawarah X Pemuda Pancasila pada Sabtu, 26 Oktober 2019 di Jakarta. Beliau mengaku kesulitan memilih 300 nama yang masuk. Di acara tersebut hadir pula Ketua Umum Partai Hanura Oesman Sapta Odang (OSO).

"Mungkin sebagian yang hadir ada yang kecewa. Mohon maaf tak bisa mengakomodasi semuanya. Karena ruangnya hanya 34 (kementerian). Oleh sebab itu saya sadar mungkin yang senang dan gembira karena terwakili di kabinet itu hanya 34 orang yang dilantik. Yang kecewa berarti lebih dari 266 orang. Artinya yang kecewa pasti lebih banyak dari yang senang," tutur Presiden Jokowi.

Permohonan maaf Presiden Jokowi tentu akhirnya berlanjut ke diskusi, langkah apa yang mesti diambil supaya ketiga parpol tadi tidak "ngambek" atau kecewa terus-menerus.

Baca: Hanura, PKPI dan PBB Tidak Masuk Kabinet, Jangan Khawatir!

Mengherankan memang, kok Presiden Jokowi seolah mengabaikan parpol pendukungnya, sementara Partai Gerindra yang notabene rival lebih diproritaskan. Jatah yang diberikan dua menteri pula.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun