Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Maaf Pak Gubernur, Warga Lebih Suka Mengadu Lewat Medsos Ketimbang Kanal Resmi

3 November 2019   23:33 Diperbarui: 4 November 2019   16:52 1243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: Venture Beat

Apakah ketiga hal ini yang mau dibiasakan di masyarakat? Mestinya tidak. Pemerintah jelas tidak berhak melarang warga mengadu lewat medsos (pribadi dan grup), namun minimal gerakannya tidak kalah cepat dibanding media mainstream.

Yang diminta kepada pemerintah adalah tidak sekadar menunggu aduan (berdalih sudah zaman teknologi) sambil duduk menikmati kopi yang terhidang di atas meja atau terlena mendengarkan lagu-lagu kesayangan.

Pemerintah (pejabat dan petugas OPD) wajib pro aktif "menjemput bola", turun ke lapangan, keliling kecamatan, kunjungan kelurahan dan seterusnya. Dan tugas pemerintah bukan cuma menyelesaikan proses aduan, melainkan ikut membangun interaksi sosial di masyarakat. Menyapa, menyalami dan berkomunikasi tatap muka dengan warga.

Kesimpulannya, janganlah terlalu banyak dimunculkan aplikasi atau kanal-kanal yang justru membingungkan dan membosankan warga. Satu atau dua, itu sudah cukup, yang penting efektif dan bermanfaat bagi warga.

***

Artikel terkait CRM: [1] [2] [3]

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun