Mohon tunggu...
Tuhombowo Wau
Tuhombowo Wau Mohon Tunggu... Penulis - Kompasianer

tuho.sakti@yahoo.co.uk

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Mengenal Dokter Terawan, Perwira Tinggi Militer Kedua yang Jadi Menkes

28 Oktober 2019   16:37 Diperbarui: 28 Oktober 2019   16:54 3964
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Letnan Jenderal TNI (Purn) Dr. dr. Terawan Agus Putranto saat acara perpisahan dengan jajarannya di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta | Gambar: hariansib.com

Terawan selanjutnya meneruskan pendidikan untuk program magister (S-2) di University of Michigan, Amerika Serikat dan lulus pada 1995. Tidak hanya itu, untuk memperdalam lagi ilmu kedokterannya, dia kembali mengambil S-2 di Universitas Airlangga (Unair) Surabaya memperdalam ilmu radiologi dan lulus pada 2004.

Seolah haus akan ilmu, Terawan lagi-lagi untuk menunjang pelayanan dan menambah pengetahuannya, dia menempuh program doktor (S-3) di Universitas Hasanuddin (Unhas), Makassar dan lulus pada 2013. 

Berbekal pengalaman dan ilmu yang cukup, akhirnya Terawan pun diberi kepercayaan oleh pihak TNI Angkatan Darat untuk memimpin RSPAD pada 2015. 

Syarat bagi Terawan sudah terpenuhi, di mana dua tahun sebelumnya (tepatnya pada 26 Agustus 2013), dia resmi menyandang pangkat Brigadir Jenderal (Brigjen) atau Jenderal bintang satu. Kenaikan pangkat berikutnya diperoleh pada 8 September 2016, yakni Mayor Jenderal (Mayjen) atau Jenderal bintang dua.

Dan lima hari sebelum dilantik sebagai menteri kesehatan, tepatnya pada 17 Oktober 2019, Terawan diberikan kenaikan pangkat luar biasa menjadi Letnan Jenderal (Letjen) atau Jenderal bintang tiga oleh Presiden Jokowi. Kenaikan pangkatnya tertuang dalam surat Keputusan Presiden dengan nomor 87/TNI/Tahun 2019.

Itulah rekam jejak pendidikan dan karir militer Terawan yang melesat begitu cepat. Kini dia berstatus purnawirawan atau pensiunan perwira tinggi TNI Angkatan Darat.

Di samping pangkat tinggi, Terawan juga pernah menerima beberapa penghargaan dari negara atas jasa-jasanya, antara lain Bintang Mahaputra Nararya, Bintang Yudha Dharma Pratama, Bintang Kartika Eka Paksi Pratama, Bintang Yudha Dharma Nararya, Bintang Kartika Eka Paksi Nararya, dan sebagainya.

Adakah fakta menarik lain dari seorang Terawan? Tentu ada. Dia sampai sekarang menjabat sebagai Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Radiologi Indonesia, Ketua ASEAN Association of Radiology, dan Ketua World International Committee of Military Medicine (Ketua dokter militer dunia).

Penemu "Terawan Theory" tentang metode 'cuci otak' (brain washing) untuk pengobatan penyakit stroke itu ternyata menteri kesehatan kedua berlatar belakang militer yang dimiliki Indonesia. 

Tulisan ini tidak mengulas lebih lanjut bagaimana metode yang diterapkan Terawan ditanggapi "pro dan kontra" oleh publik, dan mengapa pengurus Ikatan Dokter Indonesia (IDI) pernah memecatnya sementara dari organisasi tersebut.

Yang jelas, mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KASAD) Jenderal TNI (Purn) Mulyono sempat membela Terawan, karena memang selama ini metode yang terbilang langka di dunia itu selalu berhasil dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun